Erupsi Anak Krakatau Menyebabkan Gas Oksida Sulfur Terdeteksi Satelit Hingga ke Perairan Selatan JAWA

SENIN, 18 APRIL 2022

Gunung Api Anak Krakatau

Terjadi erupsi G. Anak Krakatau pada hari Senin, 18 April 2022, pukul 07:14 WIB dengan tinggi kolom abu teramati ± 700 m di atas puncak (± 857 m di atas permukaan laut). Kolom abu teramati berwarna hitam dengan intensitas tebal ke arah barat daya. Erupsi ini terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 60 mm dan durasi 97 detik.

Rekomendasi : Masyarakat/wisatawan tidak diperbolehkan mendekati kawah dalam radius 2 km dari kawah


Laporan Aktivitas Gunung Api Anak Krakatau JUMAT, 22 APRIL 2022

Terjadi erupsi G. Anak Krakatau pada hari Jumat, 22 April 2022, pukul 17:48 WIB dengan tinggi kolom abu teramati ± 800 m di atas puncak (± 957 m di atas permukaan laut). Kolom abu teramati berwarna kelabu hingga hitam dengan intensitas tebal ke arah barat daya. Erupsi ini terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 50 mm dan durasi 0 detik.

Rekomendasi : Masyarakat/wisatawan tidak diperbolehkan mendekati kawah dalam radius 2 km dari kawah

Deteksi penguatan sinyal gas Oksida Sulfur (SO2) Gunung Anak Krakatau pada tanggal 23 April 2022 dengan penginderaan jauh Satelit Sentinel (Sumber: BMKG)


Video di bawah ini Menunjukan Data Sebaran SO2 Di Selat Sunda hingga Perairan Selatan JAWA berdasarkan Data 24 April 2022 Sebagai AKibat Erupsi Anak Krakatau

Baca Juga :

Tidak ada komentar:

Posting Komentar