Abu Vulkanik Akibat ERUPSI FREATIK Gunung Api DEMPO di Sumatera Selatan Dapat Sebabkan ISPA

 Jumat, 31 Mei 2022 Pukul 12.00 WIB

 Visual G. Dempo tanggal 31 Mei 2022 Pukul 12.00 (kiri) dan jatuhan abu vulkanik (kanan)

Gunungapi Dempo (G. Dempo) di Sumatera Selatan yang berstatus Waspada (Level II) sejak 7 Januari 2022, secara geografis puncaknya terletak pada posisi 103°08’ BT dan 04°02’ LS dengan ketinggian 3.049 m. Secara administrasi termasuk kedalam wilayah Kota Pagar Alam, Kabupaten Lahat dan Kabupaten Empat Lawang, Propinsi Sumatera Selatan. Letusan G. Dempo tercatat sejak tahun 1818 dan hingga kini telah terjadi 21 kejadian erupsi dengan selang waktu erupsi terpendek satu tahun dan terpanjang 26 tahun. Erupsi terakhir terjadi pada tanggal 1 Januari 2009 pukul 10:45:51 WIB. Pada tahun 2021 terjadi peningkatan kegempaan berupa pemunculan getaran Tremor Menerus selama bulan April hingga September 2021.
Sumber Gambar : MAGMA Indonesia

Karakter letusan G. Dempo dominan erupsi freatik yang berlangsung secara tiba-tiba, singkat, tidak didahului oleh gejala peningkatan (precursor) yang jelas. Erupsi menghasilkan material lumpur belerang, piroklastik dan air dari danau kawah yang dapat membahayakan jiwa. Material erupsi tersebar secara lokal hanya di sekitar pusat letusan/kawah.

Pengamatan visual selama bulan Mei 2022 menunjukkan gunungapi terlihat jelas hingga tertutup kabut. Asap kawah tidak teramati. Kegempaan yang terekam adalah 28 kali gempa Hembusan, 1 kali Gempa Low Frequency, 1 kali gempa Vulkanik Dalam, 1 kali gempa Tektonik Lokal. 4 kali gempa Terasa, skala I hingga II MMI, 30 kali gempa Tektonik Jauh, dan gempa Tremor Menerus dengan amplitudo 0.5-5 mm, dominan 0.5 mm.

Pada tanggal 31 Mei 2022 terjadi erupsi abu pada pukul 01.54 WIB, dan terekam di seimograf dengan amplitudo 35 mm dan lama gempa 239 detik. Hujan abu terjadi di kecamatan Pagar Alam Utara dan Kecamatan Dempo Utara pada radius sekitar 5 km dari puncak Gunung Dempo. Endapan abu menempel di permukaan tanah dan perkebunan the Pagar Alam dengan ketebalan sekitar 0.5 – 1 mm.

Dengan tingkat aktivitas G. Dempo pada saat ini, potensi bahayanya adalah erupsi freatik menghasilkan abu dan hujan lumpur, serta hembusan gas vulkanik konsentrasi tinggi yang sebarannya terbatas di sekitar kawah/puncak. Erupsi freatik bisa terjadi secara tiba-tiba tanpa didahului oleh gejala peningkatan yang jelas. Radius terdampak material jatuhan bisa mencapai 1 Km dari kawah, serta aliran lumpur ke arah 2 Km sektor utara searah bukaan kawah. Hujan abu bisa terjadi ke segala arah tergantung arah dan kecepatan angin.

Berdasarkan hasil pemantauan visual dan kegempaan, status kegiatan Gunung Dempo hingga sampai 31 Mei 2022 tingkat aktivitas G. Dempo masih Waspada (Level II). Dalam tingkat aktivitas Waspada (Level II) masyarakat / pengunjung / wisatawan / pendaki tidak diperbolehkan beraktivitas dan mendekati area dalam radius 1 km dari kawah, serta arah bukaan kawah sejauh 2 km ke sektor utara. Mengingat potensi bahaya abu vulkanik yang dapat mengakibatkan gangguan pernapasan (ISPA) maupun gangguan kesehatan Iainnya maka masyarakat yang berada di sekitar Gunungapi Dempo agar menyiapkan masker penutup hidung dan mulut maupun perlengkapan lain untuk melindungi mata dan kulit.

Seluruh masyarakat maupun instansi terkait lainnya dapat memantau perkembangan status maupun rekomendasi Gunungapi Dempo setiap saat melalui aplikasi MAGMA Indonesia yang dapat diakses melalui website https://magma.esdm.go.id atau melalui aplikasi Android MAGMA Indonesia yang dapat diunduh di Google Play. Para pemangku kepentingan di sektor penerbangan dapat mengakses fitur VONA (Volcano Observatory Notice for Aviation).

Informasi aktivitas Gunungapi Dempo dapat diperoleh dengan menghubungi Pos Pengamatan Gunungapi Dempo yang berada di Jl. Laskar Bejo Kasan, Kelurahan Dempo Makmur, Kecamatan Pagar Alam, Kota Pagar Alam, Provinsi Sumatera Selatan atau Kantor Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi di Bandung, Provinsi Jawa Barat melalui nomer telepon 022-7272606.


Dalam Report Terkini volcanodiscovery

Ledakan freatik terjadi dari gunung berapi tersebut pada pukul 01:54 waktu setempat kemarin.

Erupsi yang digerakkan uap tersebut terekam oleh jaringan seismik dengan amplitudo maksimum 35 mm dan durasi 239 detik.

Segera setelah letusan, hujan abu partikel halus dalam kisaran 0,5-1 mm menutupi sebagian besar permukaan di distrik utara Pagar Alam dan Dempo sekitar 5 km dari puncak.

Status waspada tetap di Level 2. Masyarakat disarankan untuk menghindari 1 km dari kawah dan 2 km ke utara.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar