Langkah - Langkah Menulis Praktik Baik Pembelajaran Merdeka Belajar

 Menulis Praktik Baik Pembelajaran Merdeka Belajar

4 Langkah menulis praktik baik:

1)   Eksplorasi topik. Apa pengalaman mengajar saya yang paling berkesan? Apakah saya pernah menghadapi masalah di kelas, berbuat sesuatu, kemudian mengambil pelajaran darinya   ?

2)   Susun kerangka dan tuliskan ide pokoknya.  Tuliskan pengalaman berkesan Anda menggunakan kerangka ATAP (Awal, Tantangan, Aksi, Pelajaran)

3)   Kembangkan ide.

AWAL

ü Apakah sudah terdapat kalimat/bagian yang menjelaskan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai?

ü Apakah ada bagian/kalimat yang menunjukkan keresahan penulis?

ü Apakah ada bagian/kalimat yang memaparkan kondisi yang sedang dihadapi penulis saat ini?

TANTANGAN

ü Apakah tantangan yang dihadapi sudah cukup jelas?

ü Apakah sudah terdapat kalimat/bagian yang menjelaskan tantangan yang dihadapi untuk mencapai tujuan?

ü Apakah tantangan yang dihadapi berkaitan langsung dengan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai?

AKSI

ü Apakah terdapat bagian yang menjelaskan strategi penulis dalam menjawab tantangan?

ü Apakah tahapan demi tahapan aksi yang dilakukan sudah cukup jelas?

ü Apakah ada bagian yang menggambarkan suasana emosi selama melakukan aksi tersebut?

ü Apakah disebutkan bagaimana murid merespon aksi yang dilakukan oleh guru?

PELAJARAN

ü Apakah ada bagian yang menjelaskan pelajaran/inspirasi yang didapatkan dari pelaksanaan strategi pengajaran tersebut?

ü Apakah ada bagian yang menjelaskan komentar murid/orang lain terhadap strategi pengajaran yang dilakukan?

ü Apakah ada bagian yang menjelaskan pengembangan yang bisa dilakukan?

4)   Rapikan hasil tulisan . 3 Tahap Penulisan Yakni : Kacamata penulis, Kacamata editor dan  Kacamata pembaca

 

Formula ATAP terdiri dari Awal, Tantangan, Aksi, dan Perubahan. Berikut penjelasannya.

1)   Awal

Bagian ini berada di bagian pembuka. Bapak dan Ibu guru bisa menjelaskan kondisi awal pembelajaran seperti tanggung jawab sebagai guru dan tujuan pembelajaran yang harus dicapai. Contoh: 

“Sebagai guru saya memiliki keinginan agar murid-murid saya bisa antusias dalam belajar.”

Dari contoh di atas dapat kita lihat seorang guru yang memiliki keinginan atau tujuan agar murid-muridnya antusias dalam belajar. Hal ini memperlihatkan kondisi awal dimana murid-murid tersebut belum memiliki antusiasme dalam belajar.

2)   Tantangan

Pada bagian ini, Bapak dan Ibu guru bisa menuliskan tantangan yang harus diselesaikan untuk mencapai tujuan pembelajaran tersebut. Bentuk tantangan in bisa bermacam-macam. Bisa berbentuk kebingungan, keresahan, ketakutan, masalah, atau suatu hal yang menghambat tercapainya tujuan pembelajaran. Contoh:

“Namun ternyata murid saya lebih suka main HP di kelas saat pengajaran berlangsung.”

Menyambung dari contoh poin nomor satu, ternyata guru tersebut menemukan kendala dalam mewujudkan tujuannya yakni murid-muridnya lebih suka main HP saat pembelajaran berlangsung.

3)   Aksi

Pada bagian ini Bapak dan Ibu guru bisa menuliskan solusi atau strategi apa yang telah Bapak Ibu guru lakukan untuk mengatasi keresahan atau kendala yang terjadi. Di sini Bapak dan Ibu guru boleh menuliskan semua solusi yang telah Bapak Ibu coba. Misalkan Bapak Ibu sudah menerapkan strategi pertama namun belum berhasil lalu mencoba strategi kedua dan seterusnya, maka Bapak Ibu guru bisa menceritakan berapapun strategi yang Bapak Ibu guru lakukan hingga berhasil dan tujuan tercapai. Bapak Ibu guru bisa ceritakan bagaimana mendapat ide tersebut dan alasan memilihnya sebagai solusi dari masalah yang sedang dihadapi. Contoh:

“Saya mulai mencari cara, salah satunya memanfaatkan kesukaan murid, yaitu membuat pengajaran menggunakan HP.”

Dari contoh di atas dapat kita lihat jika guru tersebut berusaha mencari cara agar tujuannya tercapai namun tetap berorientasi pada murid. akhirnya guru tersebut memiliki ide untuk menggunakan HP sebagai media pengajaran karena disukai murid. Dibagian ini, Bapak Ibu guru bisa menceritakan langkah-langkah yang dilakukan apa saja atau bagaimana merancang pembelajaran tersebut.

4)   Perubahan

Pada bagian akhir ini Bapak dan Ibu guru bisa menuliskan hasil refleksi terhadap keseluruhan proses. Pelajaran apa yang didapat selama menghadapi tantangan atau hambatan yang ada. Apa kelebihan dari aksi yang sudah dilakukan dan apa kelemahannya. Untuk kelebihan bisa dipertahankan kedepannya dan untuk kelemahan bisa diperbaiki dan dikuatkan agar lebih baik kedepannya. Contoh:

“Tak disangka murid menjadi lebih antusias dalam belajar ketika dipahami dari apa yang mereka sukai.”

dari contoh di atas dapat kita lihat bahwa strategi yang digunakan guru tersebut berhasil. Tujuan tercapai namun murid tetap senang dalam melakukan kegiatan pembelajaran.

Dari masing-masing bagian di atas, Bapak Ibu guru bisa menuliskan satu sampai empat kalimat saja sebagai poin pokoknya. Setelah mendapat kerangka tulisan dari format ATAP, Bapak Ibu guru bisa lanjut mengembangkan setiap pokok paragraf dari masing-masing bagian di atas. Sebenarnya kalau dilihat menulis dengan formula ATAP ini sama seperti menulis alur cerita di cerpen atau novel. Ada tahap pengenalan, konflik, lalu penyelesaian.

Untuk membantu Bapak Ibu guru dalam menulis dengan Formula ATAP di atas, berikut disajikan gambar Kanvas Penulisan Praktik Baik Pembelajaran.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar