Pada 19 September 1936 Pukul 8:02:47 WIB gempa bumi berkekuatan Mw 7.1 sumber USGS berjarak 86 km barat daya Pangkalan Brandan ini memecahkan segmen Tripa di Sesar Sumatera, Indonesia, menewaskan 17 orang. Gempa pada kedalaman 20 km ini, dirasakan 6,3 MMI di Sekitar Episenter Gempa dan Banyak dirasakan juga di Malaysia.
Peta Intensitas Gempa Bumi Magnitudo 7,1 di Aceh pada 19 September 1936 Yang Bersumber dari USGS
Sumber BMKG Menyebut Lokasi : Medan, Tapanuli; VIII Karo; Kutacane, Kabanjahe, Parapat, Brastagi, Tanjung Putri, Langkat, Malaysia. Gempa ini menyebabkan 17 meninggal; beberapa rumah rusak dan retak
Bukti Pemberitaan Kejadian Gempa Aceh 1936
Dari Bukti tersebut di atas dan dengan teknologi terjemahan Yandex, Kami Menerjemahan isi Koran tersebut dan hasilnya seperti pada Gambar dibawah ini
Bukti Pemberitaan Kejadian Gempa Aceh 1936
Gambar Berita terakhir saya terjemahkan dan hasilnya seperti berikut ini :
(28) TRIBUNE PAGI, Rabu 23 September 1936.
Kerusakan Akibat Gempa
Di dalam
Sumatra
Gempa ringan yang mengguncang Melayu pada Sabtu pagi lalu bukan satu-satunya yang dialami Kepulauan Malaya dalam sebulan terakhir. Pada tanggal 8 September terjadi guncangan hebat di Sumatera Utara dan kerusakan parah terjadi pada rumah-rumah dan bangunan lainnya di beberapa kota kecil di wilayah tersebut. Kami mereproduksi di halaman ini hari ini beberapa gambar yang diambil dari kerusakan yang diakibatkan gempa bumi di Kota Raja, sebuah kota di pantai Sumatra di titik yang kurang lebih berseberangan dengan Penang. Dua gambar di atas menegaskan bahwa ini bukanlah peristiwa kecil seperti yang dialami Malaya akhir pekan lalu. dan di bawah ini adalah pemandangan umum setelah guncangan. Guncangan yang terjadi pada hari Sabtu kemarin kemungkinan besar berpusat di Sumatra, dimana gempa bumi sering terjadi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar