Sesar Cimandiri penyebab gempa bumi bermagnitudo 5,6 SR di Cianjur Jawa barat pada 21 November 20222 di bagi menjadi 3 Segmen yakni : Segmen Sesar Cimandiri, Segmen Sesar Cimandiri Nyalindung Cibeber dan Segmen Sesar Cimandiri Rajamandala.
Dari ketiganya Segmen Cimandiri tersebut, Yang memiki mekanisme sesar Geser adalah Sesar Cimandiri Rajamandala. Jadi Sesar inilah yang menjadi penyebab Gempa Bumi Dangkal di Cianjur Jawa Barat. Hal tersebut Nampak Sangat Jelas pada Klaster pemusatan episenter gempa di Segmen Sesar Cimandiri Rajamandala ini yang menunjukan sisi kiri yang Aktif atau Sinistral.
Kedua Segmen Sesar Cimandiri yang Lain memiliki mekanisme sesar Normal dan Bukan Geser
Menurut perkiraan Well dan Coppersmith (1994), gempa dengan Mw5,6 panjang bidang sesar adalah antara 20-30 km. Berdasarkan sebaran aftershocks Gempa Cianjur, panjang bidang sesar (rupture) sekitar 23 km
Hingga Data yang di Himpun jam 21.00 WIB pada Selasa, 22 November 2022, terdapat 152 kali gempa susulan.
Update Data Sore ini Jam 18.00 WIB 22/11/2022 menyebut bahwa terjadi 149 kali perulangan gempa di segmen ini dengan Variasi kekuatan terbesar 4,2 SR hingga terkecil 1,2 SR Fenomena Perulangan gempa pada kejadian gempa Cukup besar merupakan Proses alami sebagai bagian penstabilan ulang (keseimbangan) Sesar pasca Mainshock (Gempa Utama). ini merupakan fenomena alamiah.
Dilihat dari Magnitudo perulangan gempa dan Frekuensi gempa, sepertinya aktivitas gempa ini membentuk gempa SWARM. Gempa swarm adalah urutan peristiwa seismik yang terjadi di suatu wilayah dalam waktu yang cukup singkat. Lamanya waktu dalam definisi gempa swarm ini berbeda-beda, tetapi bisa berhari-hari, berbulan-bulan, bahkan bertahun-tahun.
Meski demikian kewaspadaan masyarakat akan perulangan gempa tetap menjadi nomor 1 hingga pencabutan Status Tanggap Darurat.
Data ini menunjukan Aktivitas gempa merusak masa Lalu di Sekitar Segmen Sesar Cimandiri ini dengan Kerusakan yang terjadi di masa Lalu
Grafik Update pagi tadi yang di rilis BNPB pada Pukul 16.00 WIB pada 26 November 2022
Dari Grafik diatas terdapat 16 Kecamatan terdiri dari 146 Desa terdampak.
Dampak dari Kejadian gempa bumi 5,6 SR yang Besar ini kemudian di respons dengan Penetapan Status Tanggap Darurat hingga 20 Desember 2022 oleh Bupati Cianjur
Badan Geologi juga merilis adanya kesalahpahaman masyarakat akan korelasi gempa ini dengan aktivitas Vulkanis Gunung Gede. Kesalahan tersebut kemudian disebarkan ke media sosial dan platform lainnya dan berpotensi ciptakan kepanikan lanjutan Publik... Informasi resmi yang diperoleh dari PVMBG, hingga saat ini status Gunung Gede masih dalam status Level I (Normal)
Press Release BMKG Bandung terkait Informasi Hoax yang beredar mengenai aktivitas pergerakan Sesar Cimandiri dan Erupsi Gunung Gede yang mengakibatkan Gempabumi
Saat ini mulai bertebaran berita bohong (hoax) yang mengatasnamakan BMKG, mhn warga Cianjur dan sekitarnya jangan mempercayainya (Kepala Mitigasi Gempa dan Tsunami BMKG Pusat)
— DARYONO BMKG (@DaryonoBMKG) November 22, 2022 Masyarakat diharapkan fokus pada Pemulihan mental Pasca Bencana Gempa dan selalu memverifikasi Informasi yang dilihat di media sosial.
Sebagai Tambahan para Pendaki yang ingin melakukan Pendakian di Gunung Gede Pangrango DITUTUP sementara dengan batas Waktu yang belum ditentukan !!!
Penutupan ini TIDAK terkait dengan Peningkatan Aktivitas/Level Status Gunung Api Gede Pangrango ya Sahabat !!!
Sebagai Penutup dengan Laju Geser Sesar Cimandiri Rajamandala 0,1 mm/tahun, Sesar ini mampu menghasilkan Magnitudo magsimum gempa hingga 6,6 SR. Oleh karena itu Standar Bangun Bangunan Tahan gempa Minimal perlu di dorong pemerintah Daerah kedepan untuk memimalkan dampak gempa di segmen ini dikemudian hari,,,,
Masyarakat juga diharapkan menghindari Membangun di Kawasan tepian lereng dengan karakter Tanah lepas atau Struktur Batuan lereng rentan Longsor/Gerakan Tanah yang diakibatkan karena gempa atau Hujan....
Tanah Regosol adalah Tanah Dengan tekstur Kasar dengan dominan berbutir pasir. Tanah ini biasanya memiliki tingkat kerentanah Longsor tertinggi di antara berbagai jenis Tanah.
Kerjasama masyarakat dengan pemerintah memperhatikan hal tersebut akan sangat berguna sebagai Bentuk adaptasi Baru Hidup di Zona Rawan Bencana.
Call center 117 untuk BNPB
Lihat Juga Update Info di bawah
Tidak ada komentar:
Posting Komentar