Gunung Api Marapi Yang berlokasi di arah Timur laut Padang Panjang atau arah Tenggara dari Bukit Tinggi Sumatera Barat dengan ketinggian puncak 2.891 meter diatas permukaan laut.
Gunung Api ini bertipe Strato ini Sepanjang hari ini Sabtu, 7 Januari 2023 Erupsi sebanyak 9 kali. Erupsi pertama dimulai pukul 06.11 WIB tinggi kolom abu teramati ± 300 m di atas puncak (± 3191 m di atas permukaan laut). Kolom abu teramati berwarna kelabu dengan intensitas tebal ke arah tenggara. Erupsi ke-2 terjadi pukul pukul 09:44 WIB dengan tinggi kolom abu sekitar 200 meter di atas Puncak. Erupsi ke-3 terjadi pukul 10.34 WIB dengan tinggi Kolom Abu naik sekitar 50 meter dari erupsi ke-2. Erupsi ke-4 terjadi pukul 11.35 WIB, Erupsi ke-5 terjadi Pukul 11.44 WIB (9 menit pasca erupsi ke-4). Erupsi ke-6 kalinya terjadi Pukul 12.30 WIB. Kemudian pada Pukul 14.51 WIB Erupsi ke-7 kalinya terjadi dan ciptakan kolom abu hingga sekitar 200 meter di atas Puncak. Erupsi ke-8 kalinya terjadi Pukul 17.15 WIB dan Erupsi ke-9 kalinya terjadi pukul 18.21 WIB.
Erupsi ini sekaligus menjadikan Gunung Marapi menjadi Gunung Api ke-2 Erupsi di Awal tahun 2023 ini setelah Anak Krakatau. sekaligus menjadi Jumlah Erupsi terbanyak hingga Berita ini dirilis.
Pada tanggal 12 Maret 2000 ledakan dari Marapi terdengar hingga jarak 25 km dan semburan abu hitam meletus hingga ketinggian 3 km. Abu jatuh hingga 350 km di sebelah utara Marapi. Letusan pada sekitar 23 April 2001 menghasilkan awan abu yang naik hingga 6 km dan melayang ke timur.
Lebih dari 50 letusan, biasanya terdiri dari aktivitas eksplosif kecil hingga sedang, telah tercatat sejak akhir abad ke-18; tidak ada aliran lava di luar kawah puncak yang dilaporkan dalam waktu sejarah.
Kematian telah dilaporkan dari letusan pada tahun 1975, 1979 dan 1992. Pada tanggal 30 April 1979, hujan deras (curah hujan 300 mm!) memindahkan lahar tua dan material vulkanik lainnya di sisi utara dan timur Marapi, menghasilkan beberapa tanah longsor. Yang terbesar dimulai pada ketinggian 2.400 m pada tanggal 30 April, dan melakukan perjalanan sejauh 20 km ke bawah lereng hingga ketinggian ~70 m, meninggalkan endapan selebar 20-150 m dan tebal 1-3 m. 80 orang tewas, lima desa rusak, dan beberapa hektar lahan pertanian hancur.
Ledakan Gunung Marapi pada tanggal 5 Juli 1992 menewaskan satu orang dan melukai lima lainnya.
Kesiapsiagaan :
- Berdasarkan hasil pengamatan, analisis data visual maupun instrumental hingga tanggal 07 Januari 2023 pukul 08.00 WIB, maka tingkat aktivitas G. Marapi masih tetap pada Level II (Waspada)
- Masyarakat di sekitar G. Marapi dan Pengunjung/ Wisatawan agar tidak melakukan aktifitas/mendekati Gunung Marapi pada radius 3 Km dari Kawah/Puncak sampai batas waktu yang belum ditentukan.
Lokasi :
Kab. Tanah Datar
- Sampai Saat ini belum ada dampak yang signifikan, secara umum beberapa Kecamatan di wilayah Kab. Tanah Datar masih relatif aman
- BPBD Kab. Tanah Datar masih melakukan monitoring perkembangan di lapangan pasca erupsi
Kab. Agam
- empat kecamatan terdekat dari Gunung Marapi yaitu Kec. Sungai Puar; Basso; Canduang dan Kec. Bano Ampo relatif masih aman.
- Pihak berwenang melarang aktifitas pertanian di wilayah KRB 1
- BPBD Kab. Tanah Datar masih melakukan monitoring perkembangan di lapangan pasca erupsi
Dengan Tinggi Kolom Abu pada Erupsi hari ini sekitar 300 meter di atas Puncak, ancaman bahaya untuk saat ini berupa erupsi abu disertai lontaran material/pasir yang berpotensi melanda wilayah dengan radius 3 km dari pusat erupsi Kawah Verbeek.
*Catatan KRB 1 merupakan Area berpotensi terlanda Aliran lahar pada Gambar diTunjukan pada Warna Kuning
Erupsi ini diawali oleh peningkatan Gempa Vulkanik Dalam pada tanggal 25 Desember 2022 yang terekam sebanyak 13 kali dan terjadinya inflasi pada data tiltmeter stasiun puncak. Data kegempaan sejak tanggal tanggal 26 Desember 2022 hingga 6 januari 2023 terekam 11 kali Gempa Hembusan, 9 kali Gempa Tornillo, 3 kali Gempa Vulkanik Dangkal, 10 kali Gempa Vulkanik Dalam, dan 30 kali Gempa Tektonik Lokal.
Aktivitas vulkanik Gunung Marapi berfluktuasi sejak Januari 2022, dan tingkat aktivitas adalah Level II (WASPADA) sejak 3 Agustus 2011.
Gambar ini menunjukan Kawasan permukiman di Lingkar Arah Barat Laut hingga Tenggara dari Puncak Yang menjadi Area Paling Rawan Potensi terdampak Aktivitas Erupsi Gunung Api Marapi ini
Citra Ini diambil pada 15 September 2022 lalu.
Gambar ini menunjukan Detil Morfologi Kawasan Puncak Kawah Gunung Marapi Sumatera Barat.
*Catatan : Celah Lembah yang Tampak di Lingkar Gunung Kawah Menunjukan Saluran Aliran Lava Utama hasil Erupsi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar