Waspada Dampak Kesehatan paparan Ultra Violet Matahari Tingkat Ekstrim di beberapa Kawasan Indonesia

Ultraviolet ( UV ) adalah bentuk radiasi elektromagnetik dengan panjang gelombang lebih pendek dari cahaya tampak , tetapi lebih panjang dari sinar-X . Radiasi UV hadir di bawah sinar matahari , dan merupakan sekitar 10% dari total keluaran radiasi elektromagnetik dari Matahari.

Sinar ultraviolet gelombang pendek merusak DNA dan mensterilkan permukaan yang bersentuhan dengannya. Bagi manusia, berjemur dan sengatan matahari adalah efek umum dari paparan sinar UV pada kulit, bersama dengan peningkatan risiko kanker kulit . Banyaknya sinar UV yang dihasilkan Matahari berarti Bumi tidak akan mampu menopang kehidupan di tanah kering jika sebagian besar sinar itu tidak disaring oleh atmosfer .  UV "ekstrim" dengan panjang gelombang lebih pendek dan energik di bawah 121 nm mengionisasi udara dengan sangat kuat sehingga diserap sebelum mencapai tanah. Namun, sinar ultraviolet (khususnya, UVB) juga berperan dalam pembentukan vitamin Ddi sebagian besar vertebrata darat , termasuk manusia. Spektrum UV, dengan demikian, memiliki efek yang bermanfaat dan berbahaya bagi kehidupan.

Sinar ultraviolet merupakan bagian gelombang elektromagnetik dari energi radiasi matahari pada pita 100-400 nm. Radiasi matahari yang menjangkau permukaan bumi sendiri berada pada sekitar panjang gelombang 100 nm sampai dengan 1 mm.

Badan Meteorologi Dunia (World Meteorological Organisation/WMO) menuliskan bahwa sinar matahari yang kurang akan memengaruhi mood kita dan juga meningkatkan ancaman kekurangan vitamin D. Namun jika menerima paparan sinar matahari yang berlebihan akan menimbulkan bahaya bagi kesehatan.

 

Pada saat memasuki atmosfer, hampir seluruh UV C akan tertahan pada lapizan ozon dan 90 % UV B akan diserap oleh ozon, uap air dan gas lain yang ada di atmosfer. Adapun UV A sebagain besar akan dapat mencapai permukaan bumi. Dengan demikian, dari total sinar ultraviolet yang dikandung radiasi matahari saat sampai permukaan bumi adalah UV A (90-99%) dengan sedikit UV B (<10%).

Secara Rinci Spektrum elektromagnetik radiasi ultraviolet (UVR), didefinisikan paling luas sebagai 10-400 nanometer, dapat dibagi menjadi beberapa rentang yang direkomendasikan oleh standar ISO ISO 21348: 

Nama

Singkatan

Panjang gelombang
(nm)

Energi foton
(eV, aJ)

Catatan/nama alternatif

Ultraviolet A

UV‑A

315–400

3,10–3,94,0,497–0,631

UV gelombang panjang, cahaya hitam , tidak diserap oleh lapisan ozon : UV lembut.

ultraviolet B

UV‑B

280–315

3,94–4,43,0,631–0,710

UV gelombang menengah, sebagian besar diserap oleh lapisan ozon: UV menengah; radiasi Dorno .

Ultraviolet C

UV‑C

100–280

4,43–12,4,0,710–1,987

UV gelombang pendek,  UV kuman , radiasi pengion pada panjang gelombang yang lebih pendek, sepenuhnya diserap oleh lapisan ozon dan atmosfer: UV keras.

Dekat ultraviolet

N‑UV

300–400

3.10–4.13,0.497–0.662

Terlihat oleh burung, serangga, dan ikan.

Ultraviolet tengah

M‑UV

200–300

4,13–6,20,0,662–0,993

Ultraviolet jauh

F‑UV

122–200

6.20–10.16,0.993–1.628

Radiasi pengion pada panjang gelombang yang lebih pendek.

Hidrogen
Lyman-alpha

H Lyman‑α

121–122

10.16–10.25,1.628–1.642

Garis spektral pada 121,6 nm, 10,20 eV.

Ultraviolet ekstrim

E‑UV

10–121

10.25–124,1.642–19.867

Radiasi pengion seluruhnya menurut beberapa definisi; sepenuhnya diserap oleh atmosfer.

Ultraviolet vakum

V-UV

100–200

6.20–12.4,0.993–1.987

Sangat diserap oleh oksigen atmosfer, meskipun panjang gelombang 150-200 nm dapat merambat melalui nitrogen.

 

Secara umum banyaknya sinar Ultraviolet (UV) yang mencapai bumi akan dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu:

  • Sudut datang sinar matahari, semakin tegak akan semakin banyak mengandung sinar ultraviolet
  • Posisi lintang tempat, semakin ke kutub sinar ultraviolet akan semakin kecil
  • Tutupan awan, semakin banyak awan sinar ultraviolet yang sampai akan semakin kecil
  • Ketinggian, semakin tinggi suatu tempat maka sinar ultraviolet yang diterima akan semakin besar
  • Lapisan ozon, semakin banyak ozon di lapisan atas maka semakin baik menyaring sinar ultraviolet
  • Pemantulan pada permukaan bumi. Semakin dapat memantulkan cahaya, maka semakin sedikit sinar ultraviolet yang ada di permukaan bumi

 

Indeks Ultraviolet (UV Index)

Indeks UV adalah angka tanpa satuan untuk menjelaskan tingkat paparan radiasi sinar ultraviolet yang berkaitan dengan kesehatan manusia. Dengan mengetahui UV index kita bisa memantau tingkat sinar ultraviolet yang bermanfaat dan yang dapat memberikan bahaya.

Setiap skala ada UV Indeks setara dengan 0.025 Wm2 radiasi sinar ultraviolet. Skala tersebut diperoleh berdasarkan fluks spektral radiasi UV dengan fungsi yang sesuai dengan efek fotobiologis pada kulit manusia, terintegrasi antara 250 dan 400 nm.

Warna Skala

UV index

Kategori

Imbauan

Hijau

0-2

"Low" (risiko bahaya rendah)

  • tingkat bahaya rendah bagi orang banyak.
  • kenakan kacamata hitam pada hari yang cerah.
  • gunakan cairan pelembab tabir surya SPF 30+ bagi kulit sensitif.
  • permukaan yang cerah, seperti pasir, air, dan salju, akan meningkatkan paparan UV.

Kuning

3-5

"Moderate" (risiko bahaya sedang)

  • tingkat bahaya sedang bagi orang yang terpapar matahari tanpa pelindung
  • tetap di tempat teduh pada saat matahari terik siang hari.
  • kenakan pakaian pelindung matahari, topi lebar, dan kacamata hitam yang menghalangi sinar UV, pada saat berada di luar ruangan.
  • oleskan cairan pelembab tabir surya SPF 30+ setiap 2 jam bahkan pada hari berawan, setelah berenang atau berkeringat.
  • permukaan yang cerah, seperti pasir, air, dan salju, akan meningkatkan paparan UV.

Oranye

6-7

"High" (risiko bahaya tinggi)

  • tingkat bahaya tinggi bagi orang yang terpapar matahari tanpa pelindung, diperlukan pelindung untuk menghindari kerusakan mata dan kulit.
  • kurangi waktu di bawah paparan matahari antara pukul 10 pagi hingga pukul 4 sore.
  • tetap di tempat teduh pada saat matahari terik siang hari.
  • kenakan pakaian pelindung matahari, topi lebar, dan kacamata hitam yang menghalangi sinar UV, pada saat berada di luar ruangan.
  • oleskan cairan pelembab tabir surya SPF 30+ setiap 2 jam bahkan pada hari berawan, setelah berenang atau berkeringat.
  • permukaan yang cerah, seperti pasir, air, dan salju, akan meningkatkan paparan UV.

Merah

8-10

"Very high" (risiko bahaya sangat tinggi)

  • tingkat bahaya tinggi bagi orang yang terpapar matahari tanpa pelindung, diperlukan tindakan pencegahan ekstra karena kulit dan mata dapat rusak rusak dan terbakar dengan cepat.
  • minimalkan waktu di bawah paparan matahari antara pukul 10 pagi hingga pukul 4 sore.
  • tetap di tempat teduh pada saat matahari terik siang hari.
  • kenakan pakaian pelindung matahari, topi lebar, dan kacamata hitam yang menghalangi sinar UV, pada saat berada di luar ruangan.
  • oleskan cairan pelembab tabir surya SPF 30+ setiap 2 jam bahkan pada hari berawan, setelah berenang atau berkeringat.
  • permukaan yang cerah, seperti pasir, air, dan salju, akan meningkatkan paparan UV.

Ungu

>11

"Extreme" (risiko bahaya sangat ekstrem)

  • tingkat bahaya ekstrem bagi orang yang terpapar matahari tanpa pelindung, diperlukan semua tindakan pencegahan karena kulit dan mata dapat rusak rusak dan terbakar dalam hitungan menit.
  • hindari paparan matahari antara pukul 10 pagi hingga pukul 4 sore.
  • tetap di tempat teduh pada saat matahari terik siang hari.
  • kenakan pakaian pelindung matahari, topi lebar, dan kacamata hitam yang menghalangi sinar UV, pada saat berada di luar ruangan.
  • oleskan cairan pelembab tabir surya SPF 30+ setiap 2 jam bahkan pada hari berawan, setelah berenang atau berkeringat.
  • permukaan yang cerah, seperti pasir, air, dan salju, akan meningkatkan paparan UV.

 Sumber Data : BMKG

Semua pita radiasi UV merusak serat kolagen dan mempercepat penuaan kulit. Baik UV‑A maupun UV‑B menghancurkan vitamin A di kulit, yang dapat menyebabkan kerusakan lebih lanjut. 

Radiasi UVB dapat menyebabkan kerusakan DNA secara langsung.  Hubungan kanker ini adalah salah satu alasan kekhawatiran tentang penipisan ozon dan lubang ozon.

Bentuk kanker kulit yang paling mematikan, melanoma maligna , sebagian besar disebabkan oleh kerusakan DNA yang terlepas dari radiasi UV-A.

Gambar Foton UV Merusak Molekul DNA Organisme Hidup

Lampu ultraviolet digunakan untuk mensterilkan ruang kerja dan peralatan yang digunakan di laboratorium biologi dan fasilitas medis. Lampu uap merkuri bertekanan rendah yang tersedia secara komersial memancarkan sekitar 86% radiasinya pada 254 nanometer (nm), dengan 265 nm menjadi kurva efektivitas kuman puncak. UV pada panjang gelombang kuman ini merusak DNA/RNA mikroorganisme sehingga tidak dapat bereproduksi, membuatnya tidak berbahaya, (walaupun organisme tersebut mungkin tidak terbunuh). Karena mikroorganisme dapat terlindung dari sinar ultraviolet di retakan kecil dan area teduh lainnya, lampu ini hanya digunakan sebagai pelengkap teknik sterilisasi lainnya termasuk Tempat Air Isi Ulang (Galon).

Studi yang dipublikasikan di jurnal Science Advance pada Januari lalu menyebutkan radiasi sinar UV menyebabkan kepunahan massal di dunia sekitar 250 juta tahun yang lalu. Saat itu, lebih dari 80% makhluk hidup di laut dan darat punah, sekaligus menjadi akhir Periode Permian.

Studi tersebut menunjukkan ada peran besar dari radiasi sinar UV-B terhadap kepunahan tersebut. Erupsi gunung membuat lapisan ozon di atmosfer menipis yang membuat sinar UV-B mudah menembus masuk ke bumi. Hal ini terungkap dari fosil butiran serbuk sari tumbuhan yang ditemukan di Tibet.

"Tanaman membutuhkan sinar matahari untuk fotosintesis, tetapi juga perlu melindungi diri terutama serbuk sari dari efek berbahaya sinar radiasi," kata Dr. Barry Lomax penulis studi tersebut dari University of Nottingham, sebagaimana dilansir Independent, pertengahan Januari lalu.

Dr. Lomax menyebut tanaman merespons UV-B dengan memuat dinding luar butiran serbuk sari dengan senyawa yang berfungsi seperti tabir surya, sehingga melindungi sel yang rentan untuk kesuksesan reproduksi.

Gambar Berikut ini merupakan Sebaran Intensitas san Status Indeks Ultra Violet Matahari di Indonesia

Gambar Beikut ini merupakan Waktu Puncak Utama Paparan UV pada Indeks SANGAT TINGGI (Merah) hingga EKSTRIM (Ungu) di Kawasan Indonesia



Sebaran Indeks UV pada jam 12.00 WIT Sabtu, 29 April 2023
Sebaran Indeks UV pada jam 13.00 WIT Minggu, 30 April 2023


Sumber Alodok menyebutkan Berikut ini adalah sejumlah masalah kesehatan yang dapat muncul akibat paparan sinar UV berlebih:

Kulit terbakar

Kulit terbakar (sunburn) adalah dampak yang paling umum terjadi ketika Anda terlalu sering terpapar sinar UV. Kondisi ini dapat membuat kulit tampak kemerahan, serta terasa hangat dan nyeri ketika disentuh.

Gejala sunburn umumnya muncul dalam waktu beberapa jam setelah kulit terpapar sinar UV secara berlebihan, tetapi bisa juga 1–2 hari kemudian.

Pada kasus yang parah, sunburn bahkan dapat menimbulkan pembengkakan kulit, kulit melepuh, dan lemas karena dehidrasi. Jika mengalami hal ini, Anda perlu segera mendapatkan pengobatan dari dokter.

Kerusakan mata

Saat berada di bawah sinar matahari, tidak hanya kulit yang perlu dilindungi dari paparan sinar UV, mata pun memerlukan perlindungan ekstra. Hal ini dikarenakan mata merupakan salah satu organ yang paling rentan mengalami kerusakan jika sering terpapar sinar UV.

Paparan sinar UV berlebih bisa menimbulkan kerusakan pada mata yang menyebabkan penurunan kemampuan melihat warna, penglihatan kabur, atau bahkan kebutaan permanen.

Kanker kulit

Paparan sinar UV berlebih merupakan salah satu penyebab paling umum dari kanker kulit, terutama jenis kanker karsinoma sel basal dan karsinoma sel skuamosa. Biasanya, sel kanker terbentuk di bagian tubuh yang memang sering terpapar sinar matahari, seperti wajah, leher, dan tangan.

Jika tidak segera ditangani, kanker dapat menyebar ke bagian kulit lain dan bahkan organ dalam tubuh. Meski jarang terjadi, kondisi ini tergolong berbahaya dan dapat mengancam nyawa.

Cara Melindungi Kulit dari Dampak Sinar UV

Untuk mencegah terjadinya gangguan kesehatan akibat paparan sinar UV berlebih, Anda bisa melakukan beberapa cara berikut ini:

1. Gunakan krim tabir surya secara rutin

Agar kulit terlindungi dari paparan sinar UVA dan UVB, gunakan selalu tabir surya dengan SPF 30 setidaknya 15 menit sebelum beraktivitas di luar ruangan pada siang hari. Jangan lupa oleskan kembali tabir surya secara rutin setelah 1 jam pemakaian.

Agar lebih aman, pemakaian tabir surya, baik itu sunscreen atau sunblock juga perlu dilakukan meski Anda sedang berada di dalam ruangan. Anda juga perlu menggunakan sunblock secara merata di berbagai bagian tubuh, termasuk wajah, leher, telinga, mata, bibir, dan punggung.

2. Kenakan pakaian yang tertutup

Selain menggunakan tabir surya, Anda juga dapat mengenakan pakaian yang tertutup untuk melindungi kulit dari paparan sinar matahari langsung. Kenakan pakaian lengan panjang, celana panjang, dan topi dengan tepian yang lebar.

3. Hindari paparan sinar matahari pada waktu tertentu

Sebisa mungkin, hindari terlalu lama beraktivitas di luar rumah pada pukul 10 pagi hingga pukul 2 siang, karena radiasi sinar UV sedang tinggi-tingginya.

4. Gunakan kacamata hitam

Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, sinar matahari tidak hanya dapat membahayakan kulit, tetapi juga mata. Oleh karena itu, gunakan kacamata hitam atau kacamata anti radiasi yang mampu memberikan perlindungan terhadap sinar UV saat Anda beraktivitas di luar ruangan.

Meski sinar UV dapat memberikan efek buruk bagi kesehatan, bukan berarti Anda harus menghindarinya sama sekali. Sinar UV juga memiliki manfaat bagi kesehatan, asalkan paparannya tidak terlalu lama atau pada jam yang aman, yaitu sekitar jam 7–9 pagi.

Apabila Anda sering beraktivitas di bawah terik matahari dan mengalami masalah kulit atau gangguan kesehatan lainnya akibat paparan sinar UV yang berlebihan, sebaiknya periksakan diri ke dokter.


info Grafis berikut ini menujukan Penggunaan seperti Payung, Sarung Tangan, Topi, Kaca Mata, baju Lengan panjang, Celana panjang di luar Ruangan sangat baik dalam meredam Paparan Langsung Ultra violet terutama pada Tingkat TINGGI, SANGAT TINGGI hingga EKSTRIM.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar