Pasca Tinjau Anak Krakatau, Kepala BNPB Minta Masyarakat Tingkatkan Kesiapsiagaan

Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letjen TNI Suharyanto melakukan peninjauan lapangan menggunakan helikopter Bell 412 ke Gunung Anak Krakatau, Kabupaten Lampung Selatan, Provinsi Lampung pada Kamis (29/4). Turut hadir Menko PMK Muhadjir Effendy, Kepala BMKG Dwikorita Karnawati dan Kepala PVMBG Hendra Gunawan.

Dalam tinjauan tersebut dirinya mengatakan, masyarakat agar menaati penetapan wilayah-wilayah yang termasuk dalam Kawasan Rawan Bencana (KRB) Gunung Anak Krakatau. KRB 1 dengan radius 7 kilometer dari puncak gunung, KRB 2 dengan radius 5 kilometer dari puncak gunung dan KRB 3 dengan radius 2 kilometer.


“Bagi masyarakat yang berada di wilayah KRB 1 agar meningkatkan kewaspadaan dengan tidak melakukan aktivitas di sekitar lembah singai yang berhulu di daerah puncak, sedangkan di KRB 2 diharapkan masyarakat menyiapkan diri untuk mengungsi dan menunggu perintah dari pemerintah daerah setempat sesuai rekomendasi Kementerian ESDM melalui Badan Geologi,” kata Suharyanto setelah melakukan tinjauan.


Lebih lanjut dirinya menambahkan, khusus wilayah KRB 3 harus kosong dan tidak boleh ada aktivitas apapun pada wilayah tersebut.

“Masyarakat di wilayah KRB 3 tidak diperbolehkan melakukan aktivitas dan mulai menyiapkan diri untuk mengungsi (jika ada penduduk),” lanjutnya.

Tak lupa ia mengimbau kepada masyarakat dan pemerintah daerah untuk meningkatkan kesiapsiagaan dan waspada.

“Upaya yang direkomendasikan kepada daerah saat ini agar melakukan langah langkah kesiapsiagaan dan pengecekan kesiapan jika suatu saat diperlukan aktivasi dari rencana kontijensi yang telah disiapkan, sedangkan bagi masyarakat, agar menyikapi dengan tetap hati-hati dan tetap waspada” tegas Suharyanto.


Grafik Tren Jumlah Erupsi Anak Krakatau
Data Awal : MAGMA dan di Olah Lanjut oleh Penulis

Dari Grafik di atas Nampak terlihat jelas bahwa trend aktivitas erupsi gunung Anak Karakatau menurun dengan angka Indeks Tren 0,447.
Data di atas juga menunjukan Belum ada aktivitas erupsi baru pasca 1 kali erupsi terakhir tanggal 24 April 2022.
Meski Demikian perlu di Ingat bahwa Material erupsi Meningkat Signifikan sebelum menurun.
Kewaspadaan dan Perhatian masyarakat akan petingnya pemantauan informasi Aktivitas erupsi anak krakatau menjadi kunci KesiapSiagaan awal yang harus di perhatikan bersama.
Sebagai Penutup Artikel ini. Dari 102 Jumlah erupsi Total Gunung Api di Indonesia sepanjang Tahun 2022 ini, 40 kali erupsi di antaranya di sumbang dari Anak Krakatau, Bahkan Anak Krakatau masih menjadi Gunung Api Teratas Dalam Klasemen Jumlah Erupsi sesuai data saat artikel ini di rilis

Tidak ada komentar:

Posting Komentar