Jehensa Semuel Makatita, Gr adalah salah satu Guru GEOGRAFI SMA di Timur Indonesia yang jauh dari akses kota madya atau kota provinsi yang Menyadari terbatasnya sumber belajar peserta didik ditengah Pembelajaran Abad 21 saat ini dan derasnya arus Informasi, dengan Pendekatan Pembelajaran Baru "Pembelajaran Berbasis Web".
Website ini dikembangkan untuk menjembatani kebutuhan Informasi baik : GEOGRAFI, KEBUMIAN, ASTRONOMI, TUTORIAL, PENDIDIKAN, FOTOGRAFI, TREND INFO PUBLIK
FITUR UNGGULAN
INFORMASI PANTAU KEBENCANAAN dalam Membentuk para Pembaca Adaptasi Kebiasaan Baru (Siaga dan Tanggap Bencana)
D U K U N G A N
Semoga web ini memberikan manfaat bagi para siswa dan Pembaca Umum Yang Menyadari Pentingnya Informasi Kebencanaan.
Ikuti kami Sahabat Melalui Web, Twitter, Facebook dan YouTube Channel GEOSIDE kami... Akses terus website kami agar kami selalu mengembangkannya sesuai kebutuhan Sahabat dan Jangan Lupa Tinggalkan Komentarnya
Anak Krakatau Naik dari Level WASPADA Menjadi Level SIAGA
Peningkatan Tingkat Aktivitas G. Anak
Krakatau Tanggal 24 April 2022 menjadi LeveI III (Siaga)
Minggu, 24 April 2022 22:35:54 WIB
I. Pendahuluan
Gunung Anak Krakatau yang berada di kawasan Selat Sunda, Provinsi Lampung,
secara geografis terletak pada posisi 06o06’05” LS dan 105o 25’ 22,3” BT. Sejak
kelahiran G. Anak Krakatau pada Juni 1927 hingga saat ini, erupsi berulang kali
terjadi sehingga G. Anak Krakatau tumbuh semakin besar dan tinggi. Pasca erupsi
yang terjadi pada tanggal 22 Desember 2018 yang kemudian kolapsnya tubuh bagian
barat daya dari G. Anak Krakatau, tinggi G. Anak Krakatau saat ini sekitar 150
mdpl.
Karakter letusan G. Anak Krakatau berupa erupsi eksplosif dan erupsi efusif
dengan waktu istirahat letusannya berkisar antara 1– 6 tahun. Erupsi-erupsi ini
menghasilkan abu vulkanik dan lontaran lava pijar serta aliran lava.
II. Pengamatan Visual
Secara visual, tinggi hembusan asap selama periode 1 - 24 April 2022 dari arah
Pos PGA Pasauran dan Kalianda serta dari CCTV umumnya jelas hingga tertutup
kabut. Saat cuaca cerah teramati hembusan asap kawah berwarna putih dengan
intensitas tipis hingga tebal, tinggi kolom hembusan sekitar 25 – 3000 meter
dari atas puncak
G. Anak Krakatau, dengan angin lemah hingga kencang kearah utara, timur laut,
timur, tenggara, selatan, barat daya, barat dan barat laut. Teramati Letusan
dengan tinggi kolom 50 - 2000 meter dari atas puncak. Kolom abu letusan
berwarna putih, kelabu hingga kehitaman dengan dominan arah angin ke tenggara
dan selatan.
III. Pengamatan Instrumental
Kegempaan Gunung Anak Krakatau selama 1 - 24 April 2022 ditandai dengan terekamnya
21 kali gempa Letusan, 155 kali gempa Hembusan, 14 kali Harmonik, 121 kali
gempa Low Frequency, 17 kali gempa Vulkanik Dangkal, 38 kali gempa Vulkanik
Dalam, danTremor Menerus dengan amplitudo 0.5 - 55 mm (dominan 50mm) serta
terekam 2 kali gempa Tektonik Lokal, 6 kali gempa Tektonik Jauh dan 1 gempa
Terasa dengan skala I MMI. Energi aktivitas vulkanik yang dicerminkan dari
nilai RSAM (real-time seismic amplitude measurement) menunjukkan pola fluktuasi
dengan kecenderungan meningkat tajam sejak 15 April 2022.
Pengukuran deformasi dengan menggunakan Tilmeter yang dipasang di Stasiun
Tanjung menunjukkan fluktuasi komponen X (tangensial) dan Y (radial). Inflasi
pada tubuh G. Anak Krakatau teramati sejak tanggal 18 April 2022 dan sedikit
mulai intens teramati sejak tanggal 22 April 2022.
IV. Evaluasi
Aktivitas vulkanik G. Anak Krakatau saat ini masih dalam periode erupsi menerus
dengan perubahan erupsi yang semula dominan abu menerus menjadi tipe
strombolian menghasilkan lontaran-lontaran lava pijar pada tanggal 17 April
2022. Dan pada tanggal 23 April 2022 sekitar pukul 12:19 WIB teramati lava
mengalir dan masuk ke laut. Hasil estimasi energi seismik saat ini teramati
meningkat tajam bersamaan dengan membesarnya amplitudo Tremor menerus dan
semakin intensnya kejadian erupsi yang menerus. Peningkatan ini diikuti pula
dengan hasil pengukuran deformasi yang menunjukkan fluktuasi pola inflasi dan
deflasi.
Data emisi SO2 berdasarkan pantauan satelit Sentinel-5 (Tropomi) menunjukkan
emisi SO2 mulai teramati pada
- 14 April dengan SO2 sebesar 28,4 ton/hari,
- 15 April 68,4 ton/har
- 17 April semakin meningkat dengan 181,1 ton/hari dan
- 23 April melonjak drastis dengan 9219 ton/hari.
Pantauan SO2 dari magma ini berkorelasi dengan peningkatan aktivitas erupsi G.
Anak Krakatau saat ini.Peningkatan SO2 yang signifikan mengindikasikan adanya
suplai magma baru dan adanya material magmatik yang keluar ke permukaan berupa
lontaran material pijar yang diikuti oleh aliran lava.Jumlah SO2 pada periode
di atasmencapai 9,2 kilo Ton. Bila dibandingkan saat periode erupsi 2018, yaitu
Juni-Agustus 2018 12,4 kilo Ton dan September-Oktober 2018 19,4 kilo Ton.
Berdasarkan data pemantauan visual dan instrumental serta pantauan emisi SO2
bahwa aktivitas G. Anak Krakatau ada kecenderungan meningkat dan belum
menunjukkan adanya penurunan aktivitas vulkanik.
V. Potensi Bahaya
Peta Kawasan Rawan Bencana (KRB) menunjukan hampir seluruh tubuh G. Krakatau
yang berdiameter ± 2 Km merupakan kawasan rawan bencana. Berdasarkan data-data
visual dan instrumental potensi bahaya dari aktivitas G. Anak
Krakatau saat ini adalah lontaran material pijar dalam radius 2km dari pusat
erupsi namun kemungkinan lontaran akan menjangkau jarak yang lebih jauh.
Sedangkan sebaran abu vulkanik tergantung dari arah dan kecepatan angin dapat
menjangkau kawasan yang lebih jauh.
VI. Kesimpulan dan Rekomendasi
1. Hasil pemantauan visual dan instrumental menunjukkan
adanya kenaikan aktivitas yang semakin signifikan dan tingkat aktivitas
G. Anak Kraktau dinaikkan dari Waspada (Level II) menjadi Siaga (Level III)
terhitung sejak tanggal 24 April 2022, pukul 18.00 WIB.
2. Sehubungan dengan tingkat aktivitas G. Anak Krakatau
berada pada Level III (Siaga), masyarakat / pengunjung / wisatawan / pendaki tidak
diperbolehkan mendekati G. Krakatau dalam radius 5 km dari Kawah Aktif.
3. Badan Geologi akan terus berkordinasi dengan Badan
Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB)/ Badan Penanggulangan Bencana Daerah
(BPBD) Provinsi Banten/ Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi
Lampung/ Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lampung Selatan/
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Pandeglang/ dan Badan
Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG)
4. Masyarakat di wilayah pantai Provinsi Banten dan Lampung
harap tenang dan jangan mempercayai isu-isu tentang erupsi G. Krakatau yang
akan menyebabkan tsunami, serta dapat melakukan kegiatan seperti biasa dengan
senantiasa mengikuti arahan BPBD setempat.
5. Untuk informasi dapat menghubungi Pusat Vulkanologi dan
Mitigasi Bencana Geologi, Badan Geologi (022) 7272606 di Bandung (Provinsi Jawa
Barat) atau Pos Pengamatan G. Krakatau (0254) 651449 atau 085846324506 di
Pasauran (Provinsi Banten).
Aktivitas Erupsi Anak Krakatau di Selat Sunda pada 25 April 2022
Video Press Release Aktivitas Gunung Anak Krakatau malam ini oleh BMKG-Badan Geologi-BNPB Terkait ANAK KRAKATAU 25 April 2022
Tidak ada komentar:
Posting Komentar