Kelas Bencana Jehensa Semuel Makatita Pantau Gempa Pantau Hujan Cek Gempa Cek Cuaca Geografi Kebumian Astronomi Aplikasi Excel Jehensa Semuel Makatita Pantau Bencana Pantau Negeri Geografi Kebumian Astronomi Aplikasi Excel Jehensa Semuel Makatita


DESKRIPSI UMUM PERSONAL WEB INI

Jehensa Semuel Makatita, Gr adalah salah satu Guru GEOGRAFI SMA di Timur Indonesia yang jauh dari akses kota madya atau kota provinsi yang Menyadari terbatasnya sumber belajar peserta didik ditengah Pembelajaran Abad 21 saat ini dan derasnya arus Informasi, dengan Pendekatan Pembelajaran Baru "Pembelajaran Berbasis Web".

Website ini dikembangkan untuk menjembatani kebutuhan Informasi baik : GEOGRAFI, KEBUMIAN, ASTRONOMI, TUTORIAL, PENDIDIKAN, FOTOGRAFI, TREND INFO PUBLIK

FITUR UNGGULAN

INFORMASI PANTAU KEBENCANAAN dalam Membentuk para Pembaca Adaptasi Kebiasaan Baru (Siaga dan Tanggap Bencana)

D U K U N G A N

Semoga web ini memberikan manfaat bagi para siswa dan Pembaca Umum Yang Menyadari Pentingnya Informasi Kebencanaan.

Ikuti kami Sahabat Melalui Web, Twitter, Facebook dan YouTube Channel GEOSIDE kami...
Akses terus website kami agar kami selalu mengembangkannya sesuai kebutuhan Sahabat dan Jangan Lupa Tinggalkan Komentarnya

Standar Klasifikasi Kualitas Udara Berdasarkan PM 2.5

PM 2.5 mengacu pada materi partikulat atmosfer atau particulate matter (PM). PM 2.5 adalah polutan udara yang berukuran sangat kecil, sekitar 2,5 mikron (mikrometer). Diameter partikel ini lebih kecil daripada 3% diameter rambut manusia. merupakan istilah untuk campuran partikel padat dan cair yang ditemukan di udara. Adapun bentuk partikel ini seperti debu, kotoran, jelaga, dan asap.

PM 2.5 dibentuk dari emisi pembakaran bensin, minyak, bahan bakar, dan kayu.

PM 2.5 bisa meningkat karena udara panas, kebakaran, dan polusi lingkungan. Jika dihirup, partikel udara ini bisa berbahaya bagi tubuh, terutama paru-paru dan jantung. Di Indonesia, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) telah memantau kualitas PM 2.5 sejak 2015.

PM 2.5 dapat mengendap di permukaan dan bagian paru-paru dalam. Efek jangka pendek (sampai 24 jam) dari PM 2.5 yaitu penyakit jantung, paru-paru, bronkitis, dan serangan asma. Efek kesehatan ini berdampak pada bayi, anak-anak, dan orang dewasa yang lebih tua. Efek jangka panjang dari menghirup PM 2.5 bisa bertahun-tahun bahkan berpotensi menyebabkan kematian dini, penyakit jantung, paru kronis, serta terjadi penurunan fungsi paru-paru pada anak.

Nilai Ambang Batas (NAB) adalah batas konsentrasi polusi udara yang diperbolehkan berada dalam udara ambien. NAB PM2.5 = 65 µgram/m3.

BMKG membagi level polusi udara PM 2.5 di Indonesia yaitu:

ü Level baik: 0-15 µgram/m3.

ü Level sedang: 16-65 µgram/m3.

ü Tidak sehat: 66-150 µgram/m3.

ü Sangat tidak sehat: 151-250 µgram/m3.

ü Level berbahaya: >250 µgram/m3.

Kualitas udara PM 10 Berdasarkan EPA (Environmental Protection Agency) :

ü Level Baik: kurang dari 40 µgram/m3.

ü Level sedang: 40-80 µgram/m3.

ü Level buruk: 80-120 µgram/m3.

ü Level sangat buruk: 120-300 µgram/m3.

ü Level berbahaya: lebih dari 300 µgram/m3.


Peta 20 Negara Dunia Paling tercemar PM 2.5 Tahun 2021.
Dalam Gambar ini rata-rata PM 2.5 Indonesia pada Angka 34,3  pada Tingkat SEDANG dan berposisi di Urutan 17 Teratas Dunia Dalam Peta di atas.

 Diagram di atas merupakan Diagram 5 Peringkat Terburuk Kota/Provinsi  Indonesia dalam Indeks PM 2.5 Tahun 2021.

 Diagram di atas merupakan Variasi Bulanan Indeks PM 2.5 Tahun 2021 pada DKI Jakarta
'>Bagikan Info Ini Pada Sahabat Anda !

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Pemantau Cuaca dan Gelombang

Update Erupsi Gunung Api Sepanjang 2023

Breaking News Hari Ini Di Facebook

Hot News Terkini di Instagram

Info Tik Tok