Kelas Bencana Jehensa Semuel Makatita Pantau Gempa Pantau Hujan Cek Gempa Cek Cuaca Geografi Kebumian Astronomi Aplikasi Excel Jehensa Semuel Makatita Pantau Bencana Pantau Negeri Geografi Kebumian Astronomi Aplikasi Excel Jehensa Semuel Makatita


DESKRIPSI UMUM PERSONAL WEB INI

Jehensa Semuel Makatita, Gr adalah salah satu Guru GEOGRAFI SMA di Timur Indonesia yang jauh dari akses kota madya atau kota provinsi yang Menyadari terbatasnya sumber belajar peserta didik ditengah Pembelajaran Abad 21 saat ini dan derasnya arus Informasi, dengan Pendekatan Pembelajaran Baru "Pembelajaran Berbasis Web".

Website ini dikembangkan untuk menjembatani kebutuhan Informasi baik : GEOGRAFI, KEBUMIAN, ASTRONOMI, TUTORIAL, PENDIDIKAN, FOTOGRAFI, TREND INFO PUBLIK

FITUR UNGGULAN

INFORMASI PANTAU KEBENCANAAN dalam Membentuk para Pembaca Adaptasi Kebiasaan Baru (Siaga dan Tanggap Bencana)

D U K U N G A N

Semoga web ini memberikan manfaat bagi para siswa dan Pembaca Umum Yang Menyadari Pentingnya Informasi Kebencanaan.

Ikuti kami Sahabat Melalui Web, Twitter, Facebook dan YouTube Channel GEOSIDE kami...
Akses terus website kami agar kami selalu mengembangkannya sesuai kebutuhan Sahabat dan Jangan Lupa Tinggalkan Komentarnya

Macam-Macam Klasifikasi Gempa

Gempa adalah Gerak turun naik permukaan bumi akibat getaran. Getaran tersebut disebabkan oleh penjalaran gelombang seismik dari dalam dan di permukaan Bumi.

Magnitudo gempa adalah sebuah besaran yang menyatakan secara jelas tentang seberapa besarnya energi seismik yang dipancarkan oleh sumber Gempa.

dimana

  •  adalah magnitudo,  adalah amplitudo gerakan tanah (dalam mikrometer)
  •  adalah periode gelombang
  •  adalah jarak pusat gempa atau episenter
  •  adalah kedalaman gempa
  •  adalah faktor koreksi yang bergantung pada kondisi lokal & regional daerahnya

Selain dari Skala Richter di atas, ada beberapa definisi magnitudo yang dikenal dalam kajian gempa bumi yaitu  yang diperkenalkan oleh Guttenberg menggunakan fase gelombang permukaan gelombang Rayleigh,  (body waves magnitudo) hal ini diukur berdasarkan amplitudo gelombang badan, baik "P" maupun "S".

Skala Richter ini diusulkan oleh fisikawan Charles Richter. Persamaan/Rumus dasar yang digunakan adalah :

 

Di mana A adalah ekskursi maksimum dari seismograf Wood-Anderson

Skala Richter

Efek gempa

< 2.0

Gempa kecil, tidak terasa

2.0-2.9

Tidak terasa, tetapi terekam oleh alat

3.0-3.9

Seringkali terasa, tetapi jarang menimbulkan kerusakan

4.0-4.9

Dapat diketahui dari bergetarnya perabot dalam ruangan, suara gaduh bergetar. Kerusakan tidak terlalu signifikan.

5.0-5.9

Dapat menyebabkan kerusakan besar pada bangunan pada area yang kecil. Umumya kerusakan kecil pada bangunan yang didesain dengan baik

6.0-6.9

Dapat merusak area hingga jarak sekitar 160 km

7.0-7.9

Dapat menyebabkan kerusakan serius dalam area lebih luas

8.0-8.9

Dapat menyebabkan kerusakan serius hingga dalam area ratusan mil

9.0-9.9

Menghancurkan area ribuan mil

10.0-10.9

Terasa dan dapat menghancurkan sebuah benua

11.0-11.9

Dapat terasa di separuh sisi bumi. Biasanya hanya terjadi akibat tumbukan meteorit raksasa. Biasanya disertai dengan gemuruh. Contohnya tumbukan meteorit di teluk Chesepeak.

12.0-12.9

Bisa terasa di seluruh dunia. Hanya terekam sekali, saat tumbukan meteorit di semenanjung Yucatan, 65 juta tahun yang lalu yang membentuk kawah Chicxulub

> 13.0

Belum pernah terekam

Berdasarkan kekuatannya atau magnitude (M), gempabumi dapat dibedakan atas :

Gempa terdasyat di muka bumi tak lagi di hitung dgn SR (skala richter atau hitungan utk kekuatan gempa) melainkan dengan menggunakan hitungan MSR (mega skala richter, 1 MSR = 10 ++ SR).

1.    Gempabumi sangat besar dengan magnitude lebih besar dari 8 SR.

2.    Gempabumi besar magnitude antara 7 hingga 8 SR.

3.    Gempabumi merusak magnitude antara 5 hingga 6 SR.

4.    Gempabumi sedang magnitude antara 4 hingga 5 SR.

5.    Gempabumi kecil dengan magnitude antara 3 hingga 4 SR .

6.    Gempabumi mikro magnitude antara 1 hingga 3 SR .

7.    Gempabumi ultra mikro dengan magnitude lebih kecil dari 1 SR .

 Berdasarkan kedalaman sumber (h), gempa bumi digolongkan atas :

  • Gempabumi dalam h > 300 Km
  • Gempabumi menengah 80 hingga ≤300 Km
  • Gempabumi dangkal h < 80 Km

Berdasarkan jarak episentrum

  • Gempa lokal, yaitu episentrumnya kurang dari 10000 km.
  • Gempa jauh, yaitu episentrumnya sekitar 10000 km.
  • Gempa sangat jauh, yaitu episentrumnya lebih dari 10000 km.

Berdasarkan tipenya Mogi membedakan gempabumi atas :

  • Type I : Pada tipe ini gempa bumi utama diikuti gempa susulan tanpa didahului oleh gempa pendahuluan (fore shock).
  • Type II : Sebelum terjadi gempa bumi utama, diawali dengan adanya gempa pendahuluan dan selanjutnya diikuti oleh gempa susulan yang cukup banyak.
  • Type III: Tidak terdapat gempa bumi utama. Magnitude dan jumlah gempabumi yang terjadi besar pada periode awal dan berkurang pada periode akhir dan biasanya dapat berlangsung cukup lama dan bisa mencapai 3 bulan. Tipe gempa ini disebut tipe swarm dan biasanya terjadi pada daerah vulkanik seperti gempa gunung Lawu pada tahun 1979.


Klasifikasi besarnya kekuatan gempa 
Berdasarkan kekuatannya atau magnitude (M), USGS membedakan gempabumi dapat dibedakan atas :

1)    0,0 3,0 : gempa micro

2)    3,0 3,9 : gempa minor

3)    4,0 4,9 : gempa ringan

4)    5,0 5,9 : gempa sedang

5)    6,0 6,9 : gempa kuat

6)    7,0 7,9 : gempa mayor

7)    8,0 : gempa kuat

Skala Intensitas Gempabumi BMKG

Skala SIG BMKG

Warna

Deskripsi Sederhana

Deskrispsi Rinci

Skala MMI

PGA (gal)

I

Putih

TIDAK DIRASAKAN (Not Felt)

Tidak dirasakan atau dirasakan hanya oleh beberapa orang tetapi terekam oleh alat.

I-II

< 2.9

II

Hijau

DIRASAKAN (Felt)

Dirasakan oleh orang banyak tetapi tidak menimbulkan kerusakan. Benda-benda ringan yang digantung bergoyang dan jendela kaca bergetar.

III-V

2.9-88

III

Kuning

KERUSAKAN RINGAN (Slight Damage)

Bagian non struktur bangunan mengalami kerusakan ringan, seperti retak rambut pada dinding, genteng bergeser ke bawah dan sebagian berjatuhan.

VI

89-167

IV

Jingga

KERUSAKAN SEDANG (Moderate Damage)

Banyak Retakan terjadi pada dinding bangunan sederhana, sebagian roboh, kaca pecah. Sebagian plester dinding lepas. Hampir sebagian besar genteng bergeser ke bawah atau jatuh. Struktur bangunan mengalami kerusakan ringan sampai sedang.

VII-VIII

168-564

V

Merah

KERUSAKAN BERAT (Heavy Damage)

Sebagian besar dinding bangunan permanen roboh. Struktur bangunan mengalami kerusakan berat. Rel kereta api melengkung.

IX-XII

> 564


Lihat Juga Artikel serupa terkait 
'>Bagikan Info Ini Pada Sahabat Anda !

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Pemantau Cuaca dan Gelombang

Update Erupsi Gunung Api Sepanjang 2023

Breaking News Hari Ini Di Facebook

Hot News Terkini di Instagram

Info Tik Tok