Baru Saja Eruspi, Gunung Api Ili Lewotolok, Ciptakan Kolom Abu Setinggi ± 2423 m di atas permukaan laut

Terjadi erupsi G. Ili Lewotolok pada hari Kamis, 16 Juni 2022, pukul 15:01 WITA dengan tinggi kolom abu teramati ± 700 m di atas puncak (± 2123 m di atas permukaan laut). Kolom abu teramati berwarna putih hingga kelabu dengan intensitas tipis hingga sedang ke arah barat dan barat laut. Erupsi ini terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 8054 mm dan durasi 41 detik.


Terjadi erupsi G. Ili Lewotolok pada hari Jumat, 17 Juni 2022, pukul 11:27 WITA dengan tinggi kolom abu teramati ± 1000 m di atas puncak (± 2423 m di atas permukaan laut). Kolom abu teramati berwarna kelabu dengan intensitas tebal ke arah barat. Erupsi ini terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 33 mm dan durasi 48 detik.

Erupsi ini Merupakan erupsi ke-20 kali Ili Lewotolok sepanjang Tahun 2022 

REKOMENDASI WARGA

  1. Berdasarkan hasil analisis dan evaluasi secara menyeluruh maka pada tanggal 14 Juni 2022 tingkat aktivitas Gunungapi Ili Lewotolok masih berada pada Level III (Siaga) dengan rekomendasi baru yang disesuaikan dengan potensi ancaman bahaya terkini.
  2. Dalam tingkat aktivitas Level III (Siaga), masyarakat di sekitar G. Ili Lewotolok maupun pengunjung/pendaki/wisatawan direkomendasikan agar tidak melakukan aktivitas di dalam radius 3 km dari puncak/kawah G. Ili Lewotolok, radius 3.5 km untuk sektor tenggara, radius 4 km untuk sektor timur dan timurlaut. Masyarakat Desa Lamawolo, Desa Lamatokan, dan Desa Jontona agar selalu mewaspadai potensi ancaman guguran lava pijar dan awan panas dari bagian timur puncak/kawah G. Ili Lewotolok
  3. Mengingat potensi bahaya abu vulkanik yang dapat mengakibatkan gangguan pernapasan (ISPA) maupun gangguan kesehatan Iainnya maka masyarakat yang berada di sekitar G. Ili Lewotolok agar menyiapkan masker penutup hidung dan mulut maupun perlengkapan lain untuk melindungi mata dan kulit.
  4. Mengingat abu vulkanik hingga saat ini jatuh di beberapa sektor di sekeliling G. Ili Lewotolok maka masyarakat yang bermukim di sekitar aliran sungai-sungai yang berhulu di puncak G. Ili Lewotolok agar mewaspadai potensi ancaman bahaya lahar terutama di saat musim hujan.
  5. Seluruh masyarakat maupun instansi terkait lainnya dapat memantau perkembangan status maupun rekomendasi G. Ili Lewotolok setiap saat melalui aplikasi MAGMA Indonesia yang dapat diakses melalui website https://magma.esdm.go.id atau melalui aplikasi Android MAGMA Indonesia yang dapat diunduh di Google Play. Para pemangku kepentingan di sektor penerbangan dapat mengakses fitur VONA (Volcano Observatory Notice for Aviation).
  6. Seluruh pihak agar menjaga kondusivitas suasana di Pulau Lembata, tidak menyebarkan narasi bohong (hoax) dan tidak terpancing isu-isu tentang erupsi G. Ili Lewotolok yang tidak jelas sumbernya.
  7. Pemerintah Daerah, BPBD Provinsi dan Kabupaten agar senantiasa berkoordinasi dengan Pos PGA Ili Lewotolok di Desa Laranwutun, Kecamatan Ile Ape atau Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi di Bandung.
Area Merah pada gambar ini merupakan area Sangat berpotensi terlanda aliran awan panas, aliran lava, guguran lava, dan gas beracun termasuk dampak Balistik Bom Vulkanis (Bahan Piroklastik Erupsi)
Area Pink Berpotensi terlanda aliran awan panas, aliran lava, dan guguran lava
Area Warna kuning Berpotensi terlanda aliran lahar hujan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar