Siklon merupakan suatu daerah
bertekanan sangat rendah yang ditopang oleh angin yang berputar dengan
kecepatan lebih dari 118 km/jam.
Berdasarkan pergerakannya, siklon dibedakan atas
siklon tropis dan siklon ekstra tropis.
q Siklon tropis terjadi di daerah tropis, yaitu antara
10°-20° LU dan 10°-20° LS. Sering terjadi di wilayah lautan daripada di
daratan. Diameter angin siklon tropik ± 100.500 km, kecepatannya antara 100-500
km/jam, dan gradien barometernya antara 50-100 mb,
q Siklon ekstra tropis terjadi di daerah sedang pada lintang 35°-65° LU dan 35°-65° LS, yaitu di sekitar wilayah front tempat bertemunya massa angin barat yang panas dan angin timur yang dingin. Tekanan udara ±15 mb dan kecepatannya ±30 km/jam
STRUKTUR SIKLON TROPIS
1) Mata adalah Area bertekanan rendah
2) Dinding Mata adalah Area berupa angin dahsyat disekitar eye dan berputar mengelilingi pusat dengan sangat cepat
3) Kumpulan Hujan adalahArea pita sirkulasi thunderstorm dibagian terluar eye yang merupakan tempat berlangsungnya siklus evaporasi kondensasi (sumber pembentukan)
Bagian tengah siklon tropis disebut mata dengan diameter antara 10 hingga 100 kilometer dan menjulang dengan ketinggian mencapai 12 – 15 km. Pada bagian mata ini, keadaan cuacanya cerah dengan angin yang relatif tenang. Mata siklon tropis di kelilingi oleh dinding mata berupa angin yang bergerak spiral dari bawah ke atas dan dipenuhi awan-awan. Pada dinding mata ini keadaan cuaca sangat buruk dengan hujan lebat, badai guruh serta tiupan angin sangat kencang.
PEBENTUKAN SIKLON TROPIS
Gangguan Tropis
-
kumpulan
beberapa sistem hujan badai (thunderstorms) dengan isobar sedikit
melengkung
-
kecepatan
angin kurang dari 20 knot
Depresi Tropis
-
kumpulan
thunderstorm yang lebih terorganisir
-
memiliki
sebuah isobar tertutup
-
kecepatan
angin antara 20-34 knot
Badai Tropis
- sistem
berotasi berlawanan arah jarum jam di BBU dan sebaliknya di BBS, tetapi belum
memiliki ‘MATA’ siklon
-
memiliki
dua isobar tertutup
-
kecepatan
angin antara 35-64 knot
Siklon Tropis atau Hurricane
atau Taifun
-
‘MATA’
siklon sudah terbentuk
-
memiliki
minimal tiga isobar tertutup
-
kecepatan
angin melebihi 64 knot ( > 74 mph atau > 119 kmph)
SIKLUS HIDUP SIKLON TROPIS
Siklon tropis
mempunyai daur hidup mulai dari proses pembentukannya hingga saat kepunahannya.
Siklus hidup siklon tropis dapat dibagi menjadi empat tahapan, yaitu :
q Tahap
pembentukan. Ditandai
dengan adanya gangguan atmoster. Jika dilihat dari citra satelit cuaca,
gangguan ini ditandai dengan wilayah konvektif dengan awan-awan cumulonimbus.
Pusat sirkulasi seringkali belum terbentuk, namun kadangkala sudah nampak pada
ujung sabuk perawanan yang membentuk spiral.
q Tahap
belum matang. Pada
tahap ini wilayah konvektif kuat terbentuk lebih teratur membentuk sabuk
perawanan melingkar (berbentuk spiral) atau membentuk wilayah yang bentuknya
relatif bulat. Intensitasnya meningkat secara simultan ditandai dengan tekanan
udara permukaan yang turun mencapai kurang dari 1000 mb serta kecepatan angin
maksimum yang meningkat hingga mencapai gale force wind (kecepatan angin ≥ 34
knot atau 63 km/jam). Angin dengan kecepatan maksimum terkonsentrasi pada
cincin yang mengelilingi pusat sirkulasi. Pusat sirkulasi terpantau jelas dan
mulai tampak terbentuknya mata siklon.
q Tahap
matang. Pada
tahap matang, bentuk siklon tropis cenderung stabil. Tekanan udara minimum di
pusatnya dan angin maksimum di sekelilingnya yang tidak banyak mengalami
fluktuasi berarti. Sirkulasi siklonik dan wilayah dengan gale force wind
meluas, citra satelit cuaca menunjukkan kondisi perawanan teratur dan lebih
simetris. Pada siklon tropis yang lebih kuat dapat jelas terlihat adanya mata
siklon. Fenomena ini ditandai dengan wilayah bersuhu paling hangat di
tengah-tengah sistem perawanan dengan angin permukaan yang tenang dan
dikelilingi oleh dinding perawanan konvektif tebal di sekelilingnya (dinding
mata). Kecuali jika siklon tropis berada di wilayah yang sangat mendukung
perkembangannya, tahap matang biasanya hanya bertahan selama kurang lebih 24
jam sebelum intensitasnya mulai melemah.
q Tahap
pelemahan. Pada
tahap punah, pusat siklon yang hangat mulai menghilang, tekanan udara meningkat
dan wilayah dengan kecepatan angin maksimum meluas dan melebar menjauh dari
pusat siklon. Tahap ini dapat terjadi dengan cepat jika siklon tropis melintas
di wilayah yang tidak mendukung bagi pertumbuhannya, seperti misalnya memasuki
wilayah perairan lintang tinggi dengan suhu muka laut yang dingin atau masuk ke
daratan. Dari citra satelit dapat terlihat jelas bahwa wilayah konvektif siklon
tropis tersebut berkurang, dan sabuk perawanan perlahan menghilang.
Waktu rata-rata yang dibutuhkan sebuah siklon tropis dari mulai tumbuh hingga punah adalah sekitar 7 (tujuh) hari, namun variasinya bisa mencapai 1 hingga 30 hari.
Simak Video Pola Siklon Tropis di Indonesia Berikut ini
Tidak ada komentar:
Posting Komentar