Gempa Dirasakan Magnitudo: 5.3, Kedalaman: 10 km, 20 Apr 2022 04:20:04 WIB, Koordinat: 3.63 LU-126.77 BT (Pusat gempa berada di Laut 42 km Tenggara Melonguane), Dirasakan (MMI): III-IV Melonguane. Kekuatan Gempa ini telah di update menjadi 5,2 SR.
Gempa susulan 4,1 SR terjadi Jam 07.03 WIT Rabu, 20 April 2022 dengan Kedalaman 10 Km.
Gempa ini kemungkinan di Picu Aktivitas Lempeng Filipina di Sisi Timur Sektor ini,,,, ini Juga di tunjukan dengan adanya gempa 4,5 SR di tenggara Mindanao jam 06.38 WIT Pagi ini Pasca gempa 5,3 SR tadi.
Catatan Tambahan : di sekitar Episenter ini pernah terjadi Gempa bumi terjadi pada hari Sabtu, tanggal 22 Januari 2022, pukul 09:26:13 WIB. Berdasarkan informasi dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), lokasi pusat gempa bumi terletak di laut pada koordinat 126.82° BT dan 3.67° LU, berjarak sekitar 41.3 km tenggara Kota Melonguane (ibu kota Kabupaten Kepulauan Talaud, Provinsi Sulawesi Utara), dengan magnitudo (M6.1) pada kedalaman 12 km. Menurut informasi dari The United States Geological Survey (USGS) Amerika Serikat, lokasi pusat gempa bumi terletak pada koordinat 126.675° BT dan 3.695° LU dengan magnitudo (M6.0) pada kedalaman 24 km. Berdasarkan data GeoForschungsZentrum (GFZ), Jerman, lokasi pusat gempa bumi berada pada koordinat 126.63° BT dan 3.67° LU, dengan magnitudo (M6.0) pada kedalaman 24 km.
Kondisi Wilayah :
Lokasi pusat gempa bumi terletak dekat dengan daerah Kabupaten Talaud. Daerah ini pada umumnya tersusun oleh morfologi dataran pantai dan pada bagian tengahnya merupakan perbukitan bergelombang hingga terjal. Batuannya tersusun oleh endapan Kuarter yang terdiri – dari endapan pantai, endapan sungai dan batuan rombakan gunungapi muda yang sebagian telah mengalami pelapukan. Endapan Kuarter dan batuan rombakan gunungapi muda yang telah mengalami pelapukan bersifat urai, lepas, lunak, belum kompak (unconsolidated) dan memperkuat efek guncangan, sehingga rawan guncangan gempa bumi. Berdasarkan posisi lokasi pusat gempa bumi, kedalaman dan data mekanisme sumber (focal mechanism) dari BMKG, USGS Amerika Serikat dan GFZ Jerman, maka kejadian gempa bumi tersebut diakibatkan oleh aktivitas zona penunjaman ganda Punggungan Talaud – Mayu dengan mekanisme sesar naik yang berarah relatif utara – selatan. Sumber gempa bumi ini telah beberapa kali mengakibatkan bencana berupa kerusakan bangunan. Kejadian gempa bumi merusak terakhir di daerah ini terjadi pada tanggal 21 Januari 2021 dengan magnitudo (M 7,1) pada kedalaman 154 km.
Dampak :
Menurut informasi yang dihimpun dari media online (https://mataram.pikiran-rakyat.com dan https://nasional.okezone.com) kejadian gempa bumi tersebut telah mengakibatkan bencana berupa kerusakan bangunan di Desa Pangeran, Pulau Kabaruan, Kabupaten Kepulauan Talaud. Menurut data BMKG guncangan gempa bumi terasa cukup kuat di Melonguane dengan intensitas mencapai IV MMI (Modified Mercally Intensity). Menurut data Badan Geologi, sebaran permukiman penduduk yang terlanda guncangan gempa bumi sebagian besar terletak pada Kawasan Rawan Bencana (KRB) gempa bumi menengah hingga tinggi. Kejadian gempa bumi ini tidak menyebabkan tsunami meskipun lokasi pusat gempa bumi terletak di laut, namun diperkirakan tidak mengakibatkan deformasi bawah laut yang dapat memicu terjadinya tsunami. Daerah pantai Kabupaten Kabupaten Kepulauan Talaud tergolong rawan tsunami. Menurut data Badan Geologi potensi tinggi tsunami di pantai mencapai sekitar 5,37 m.
'>Bagikan Info Ini Pada Sahabat Anda !
Tidak ada komentar:
Posting Komentar