Sketsa diagram blok (gambar Bawah) dari Cekungan Bandung (kiri) hingga Gunung Tangkubanprahu (kanan). Warna coklat di sepanjang sesar adalah gunungapi kecil (tempat keluarnya magma) di beberapa titik retakan sesar lembang 40-60 ribu tahun lalu.
"Gunung Halang" mungkin merupakan toponim untuk bukit-bukit sesar ini yg menghalangi pandangan dari lembang ke Bandung. Sesar ini bukan hanya menghalangi pandangan tapi juga menghalangi aliran air permukaan (sungai) dan air tanah sehingga menggenang di utara sesar membentuk danau dan rawa
Peta geologi daerah sekitar zona Sesar Lembang (modifikasi dari Daryono et al, 2019).
Lokasi cekungan: (1) Ciwaruga, (2) Cibereum, (3) Cihideung dan (4) Situ Umar.
Garis hitam putus-putus adalah batas wilayah.
Peta diatas merupakan situasi garis dan dinding Sesar Lembang (merah) di Cihideung depan Graha Puspa. Biru (lower terrace-1) adalah lava yang keluar melalui Sesar Lembang. Satu konstruksi hotel mangkrak berada di atasnya. Biru bulat (w) adalah sisa rawa, terbentuk akibat pembendungan sungai oleh Sesar Lembang
Ikan Tampele (Beta splendes), jenis ikan cupang yg hidup di rawa Cihideung, rawa yang terbentuk akibat aktivitas Sesar Lembang di masa lalu
Sketsa rekonstruktif utuh dari dinding paritan Sesar Lembang, mencapai kedalaman 3,5 meter. Di dalamnya menyimpan cerita 4 kejadian gempa Sesar Lembang di masa lalu.
Sebuah galian 2010 memanjang (paritan) dibuat di kaki dinding Sesar Lembang di Cihideung untuk menemukan jejak dan bukti gempa-gempa di masa lalu yang dipicu oleh Sesar Lembang.
Dinding galian paritan, digali pada tahun 2010 di endapan rawa Sesar Lembang.
Perhatikan perbedaan warna lapisan sedimen: coklat-merah (Lapisan atas), abu-abu muda (Lapisan tengah), hitam (Lapisan bawah). Lapisan abu-abu dengan lapisan hitam terdapat bongkah-bongkah batuan beku berwarna kuning (Gambar Bawah)
Tongkat Penggaris merah putih Panjangnya 1 meter. Batas lapisan abu-abu dan hitam dimana bongkahbongkah batu kuning (andesit-basaltic andesite) tertanam berada pada kedalaman ± 80 cm. Di sisi kiri gambar terlihat bongkah-bongkah batu kuning berukuran lebih besar dan masih menempel di dinding Sesar Lembang
Ketika paritan Sesar Lembang digali lebih dalam, terlihat batang-batang kayu berukuran besar terkubur dalam lapisan hitam pada kedalaman lebih dari 1 meter. Lapisan hitam ini adalah gambut yang hampir seluruhnya tersusun oleh sisa-sisa tumbuhan (daun, biji, batang, akar).
Gambar dinding paritan Sesar Lembang dari sisi lain memperlihatkan pohon-pohon roboh tercerabut hingga akar-akarnya. Di gambar ini terlihat, batas lapisan abu-abu dengan hitam tidak rata tapi bergelombang tidak teratur. Penentuan umur dengan radiokarbon 14 (C-14) menunjukkan pohon-pohon ini roboh dan mati ± 500 tahun lalu. Artinya gempa Sesar Lembang yang menumbangkan pepohonan ini terjadi 500 tahun lalu.
Ini adalah foto berbagai jenis biji-bijian yang ditemukan dilapisan gambut hitam, dalam galian paritan Sesar Lembang
Fosil Tulang rahang bawah dari monyet (Macaca) ini juga ditemukan di lapisan gambut hitam, dalam galian paritan Sesar Lembang
Ini grafik hubungan pergeseran permukaan (maximum displacement) dengan Magnitudo gempa untuk jenis sesar geser (strike-slip), sesar naik/thrust (Reverse) dan Sesar Turun (Normal). Gempa ± M 6.5 dapat menggeser permukaan tanah sebesar ± 1 m ini kaitan antara panjang sesar dengan magnitudo gempa.
d
Sedangkan hasil uji paritan menunjukkan bukti kejadian gempa akibat Sesar Lembang pada abad 15 (1450-1510), 2300-60 sebelum masehi, dan 19620-19140 sebelum masehi.
Dari grafik inilah potensi magnitudo maksimum gempa dpt diperkirakan dari panjang garis sesarnya. Jika Sesar Lembang panjangnya 29-30 km maka sesar ini dapat memicu gempa hingga magnitudo ± 7.
Dinding paritan ini merekam 2 gempa besar Sesar Lembang di masa lalu. Gempa pertama, menumbangkan pohon-pohon, membentuk rawa baru sedalam sekitar 1 - 1,5 m. Rawa ini sudah mulai terisi endapan abu-abu saat gempa besar lain mengguncang dan memicu fenomena likuifaksi yang menggelombangkan dasar rawa baru ini
Sumber : @YonKerbauRawa dan Sumber Lainnya
Klik dan Lihat Artikel Lain :
'>Bagikan Info Ini Pada Sahabat Anda !
Tidak ada komentar:
Posting Komentar