Kelas Bencana Jehensa Semuel Makatita Pantau Gempa Pantau Hujan Cek Gempa Cek Cuaca Geografi Kebumian Astronomi Aplikasi Excel Jehensa Semuel Makatita Pantau Bencana Pantau Negeri Geografi Kebumian Astronomi Aplikasi Excel Jehensa Semuel Makatita


DESKRIPSI UMUM PERSONAL WEB INI

Jehensa Semuel Makatita, Gr adalah salah satu Guru GEOGRAFI SMA di Timur Indonesia yang jauh dari akses kota madya atau kota provinsi yang Menyadari terbatasnya sumber belajar peserta didik ditengah Pembelajaran Abad 21 saat ini dan derasnya arus Informasi, dengan Pendekatan Pembelajaran Baru "Pembelajaran Berbasis Web".

Website ini dikembangkan untuk menjembatani kebutuhan Informasi baik : GEOGRAFI, KEBUMIAN, ASTRONOMI, TUTORIAL, PENDIDIKAN, FOTOGRAFI, TREND INFO PUBLIK

FITUR UNGGULAN

INFORMASI PANTAU KEBENCANAAN dalam Membentuk para Pembaca Adaptasi Kebiasaan Baru (Siaga dan Tanggap Bencana)

D U K U N G A N

Semoga web ini memberikan manfaat bagi para siswa dan Pembaca Umum Yang Menyadari Pentingnya Informasi Kebencanaan.

Ikuti kami Sahabat Melalui Web, Twitter, Facebook dan YouTube Channel GEOSIDE kami...
Akses terus website kami agar kami selalu mengembangkannya sesuai kebutuhan Sahabat dan Jangan Lupa Tinggalkan Komentarnya

Review Tingkat Ancaman Geologi di Sekitar Kawasan Kalimantan Timur Dekat Ibu Kota Nusantara IKN

Berdasarkan data dari 14 tahun terakhir dan arsip gempa kami kembali ke tahun 1900, ada sekitar 8.700 gempa rata-rata per tahun di Indonesia dengan Rincian sebagai Berikut :

  • Magnitudo 8 atau lebih tinggi : 0,14 gempa per tahun (atau 1 gempa setiap 7,1 tahun)
  • Magnitudo 7 atau lebih tinggi: 2,3 gempa per tahun
  • Magnitudo 6 atau lebih tinggi: 17,1 gempa per tahun
  • Magnitudo 5 atau lebih tinggi: 216 gempa per tahun (atau 18 gempa per bulan)
  • Magnitudo 4 atau lebih tinggi: 2.300 gempa per tahun (atau 6,3 gempa per hari)
  • Magnitudo 3 atau lebih tinggi: 6.400 gempa per tahun (atau 17,5 gempa per hari)
  • Magnitudo 2 atau lebih tinggi: 8.600 gempa per tahun (atau 23,7 gempa per hari)
  • Magnitudo 1 atau lebih tinggi: 8.700 gempa per tahun (atau 23,9 gempa per hari)

Indonesia memiliki tingkat aktivitas seismik yang sangat tinggi. Indonesia telah memiliki setidaknya 2 gempa di atas magnitudo 9 sejak tahun 1900, yang menunjukkan bahwa gempa bumi yang lebih besar dari ukuran ini jarang terjadi, mungkin rata-rata kira-kira setiap 60 hingga 65 tahun.

Data Grafik ,Aktivitas Kegempaan Indonesia selama Periode 1990 hingga Tahun 2024 ini saat artikel ini di Publis jelas terlihat bahwa sejak Tahun 2019 terjadi Peningkatan Signifikan Aktivitas Kegempaan di Indonesia Khususnya Jumlah Gempa dengan Magnitudo < 4,0.


Di Sekitar Jakarta Sendiri Berdasarkan data dari 14 tahun terakhir dan arsip gempa kami kembali ke tahun 1900, ada sekitar 8 gempa rata-rata per tahun di atau dekat Jakarta, Indonesia :
  • Magnitudo 7 atau lebih tinggi: 0,05 gempa per tahun (atau 1 gempa setiap 20,8 tahun)
  • Magnitudo 6 atau lebih tinggi: 0,09 gempa per tahun (atau 1 gempa setiap 11,4 tahun)
  • Magnitudo 5 atau lebih tinggi: 0,65 gempa per tahun (atau 1 gempa setiap 1,5 tahun)
  • Magnitudo 4 atau lebih tinggi: 1,65 gempa per tahun
  • Magnitudo 3 atau lebih tinggi: 7,3 gempa per tahun
  • Magnitudo 2 atau lebih tinggi: 7,7 gempa per tahun

Jakarta memiliki tingkat aktivitas seismik yang tinggi. Jakarta telah memiliki setidaknya 6 gempa di atas magnitudo 7 sejak tahun 1900, yang menunjukkan bahwa gempa bumi yang lebih besar dari ukuran ini jarang terjadi, mungkin rata-rata kira-kira setiap 20 hingga 25 tahun. Peta Sebaran gempa terbesar di atau dekat Jakarta Dapat dilihat Pada Gambar berikut ini


Data Catatan Kegempaan diatas memberi perspektif lain dari Ancaman Gempa Bumi bagi Kota Jakarta yang masih menjadi Ibu Kota Negara saat ini.

Kalimantan Timur Sendiri Berdasarkan data dari 54 tahun terakhir dan arsip gempa kami kembali ke tahun 1900, ada sekitar 8,3 gempa rata-rata per tahun di atau dekat Kalimantan Timur, Indonesia:

  • Magnitudo 7 atau lebih tinggi: 0,02 gempa per tahun (atau 1 gempa setiap 41,7 tahun)
  • Magnitudo 6 atau lebih tinggi: 0,06 gempa per tahun (atau 1 gempa setiap 15,6 tahun)
  • Magnitudo 5 atau lebih tinggi: 0,1 gempa per tahun (atau 1 gempa setiap 9,9 tahun)
  • Magnitudo 4 atau lebih tinggi: 2,4 gempa per tahun
  • Magnitudo 3 atau lebih tinggi: 5,9 gempa per tahun
  • Magnitudo  2 atau lebih tinggi: 6,7 gempa per tahun

Kalimantan Timur memiliki sangat sedikit gempa bumi dan kebanyakan dari mereka sangat kecil (di bawah magnitudo 3). Gempa yang lebih besar dengan magnitudo di atas 3 mungkin terjadi dari waktu ke waktu. Namun, Kalimantan Timur telah memiliki setidaknya 3 gempa di atas magnitudo 7 sejak tahun 1900, yang menunjukkan bahwa gempa bumi yang lebih besar dari ukuran ini jarang terjadi, mungkin rata-rata kira-kira setiap 40 hingga 45 tahun. Peta Sebaran gempa terbesar di atau dekat Kalimantan Timur Dapat dilihat Pada Gambar berikut ini
"Kalimantan Timur" seperti yang disebut diatas Cakupan Datanya Dalam Kawasan Kegempaan pada Gambar ini

Secara Umum terdapat 2 Jalur Sesar di Kalimantan Timur tidak Jauh dari IKN yakni : Sesar Meratus yang Panjangnya 105 Km dengan Magnitudo Maksimum gempa hingga 7,0 berjarak 93 Km ke arah Barat Daya dari Titik Nol Ibu Kota Nusantara. Sementara Jarak IKN dengan Sesar Mangkalihat di arah Timur Laut sekitar 267 Km memiliki Panjang Sesar 111 Km dengan Magnitudo Maksimum kekuatan Gempa bumi hingga 7,0. 


Peta Aktivitas Kegempaan di kedua Sesar dan Kawasan Kalimantan dapat dilihat pada Peta berikut ini 

Catatan beberapa gempa Kuat di Sesar Meratus

  1. Data gempa: Mag 6.1 / 20.0 km kedalaman pada tahun 66 lalu Tanggal 26 Okt 1957 Pukul 22:17 (Waktu Makassar) waktu setempat Lat / Lng: -1.756 / 116.012: Kalimantan, Indonesia. Gempa yang energinya diestimasi setara dengan 21.301 Ton TNT ini dirasakan Hingga IV MMI di Kota Balikpapan. Sumber: USGS
  2. Data gempa: Mag 6.1 / 20.0 km kedalaman pada tahun 66 lalu Tanggal 26 November 1957 jam 06:35 WITA Lat / Lng: -1.816 / 115.975: Kalimantan, Indonesia. Gempa yang energinya diestimasi setara dengan 21.301 Ton TNT ini dirasakan Hingga IV MMI di Kota Balikpapan yang berjarak 113 Km dari Episenter. Sumber: USGS
  3. Data gempa: Mag 6.0 / 45.0 km Kedalaman pada tahun 66 lalu Tanggal 26 November 1957 pukul 13:10 (waktu Makassar) waktu setempat Lat / Lng: -1.841 / 115.937: Kalimantan, Indonesia. Gempa yang energinya diestimasi setara dengan 15.080 Ton TNT ini dirasakan Hingga IV MMI di Kota Balikpapan yang berjarak 118 Km dari Episenter. Sumber: USGS
Catatan Lain 
Data gempa: Mag 7.7 / 35.0 km kedalaman pada tahun 86 lalu Tanggal 20 Mei 1938 Pukul 01:08 WIB Lat / Lng: -0.557 / 118.881: Selat Makassar, Indonesia. Gempa yang energinya diestimasi setara dengan 334.4 Bom Atom ini dirasakan Hingga VI MMI di Kota Balikpapan yang berjarak 234 Km dari Episenter. Sumber: USGS

Berikut ini adalah Catatan Gempa Merusak dan Gempa yang diikuti Tsunami disekitar Kawasan Kalimantan Timur dapat dilihat pada Peta Berikut ini
Pada Gambar diatas dapat dilihat Lingkar Ancaman Gempa dan Tsunami yang pernah terjadi dan dapat menjadi ancaman bagi Ibu Kota Nusantara IKN.

Aktivitas Kegempaan di Laut Flores juga Secara Tidak Langsung (Tsunami) dapat berdampak terhadap kawasan Pesisir Selatan dan Timur Wilayah Kalimantan Timur seperti Tampak pada Peta Sebaran gempa terbesar di atau dekat Sulawesi Selatan Dapat dilihat Pada Gambar berikut ini

Dikutip dari https://kumparan.com/ Lokasi rencana IKN berada di atas Cekungan Kutai yang mengendapkan material sedimen pada Zaman Tersier. Secara regional, setidaknya terdapat 3 Formasi batuan penyusun IKN dan Endapan Campuran (aluvial).  Formasi batuan tersebut diantaranya Formasi Pamaluan (Tomp) yang berumur Oligosen Akhir (30-25 Juta Tahun Lalu) terdiri dari serpih–batulanau. Formasi Batuan selanjutnya adalah Formasi Balikpapan (Tmbp), Formasi ini terdiri dari batupasir, perselingan dengan batulempung, batulanau dengan umur Miosen Tengah (16-10 Juta Tahun Yang Lalu). Sedangkan, pada daerah pesisir tersusun oleh Kelompok Mahakam yang merupakan endapan muda berkisar antara Plistosen-Holosen (saat ini). Aspek selanjutnya berupa potensi kebencanaan dimana lokasi IKN termasuk daerah dengan kerawanan gempa bumi yang rendah, serta termasuk ke dalam zona kerentanan gerakan tanah yang rendah.

Stratigrafi regional Cekungan Kutai, Kalimantan (Sumber foto: Satyana, et al., 1999)

Kondisi-kondisi diatas berpotensi dapat meningkatkan Amplifikasi Gempa Bumi dan Potensi daya Rusak terhadap Bangunan. oleh Karena itu : Standarisasi Bangunan Tahan Gempa dengan Intensitas VI MMI disarankan. Selain itu Pengelolaan Kawasan Pesisir Untuk Mereduksi Ancaman tsunami adalah Hal yang diharapkan menjadi Perhatian dalam Pengembangan IKN kedepan. Diharapkan dengan Perencanaan, Pembangunan yang baik kedepan IKN sebagai Kota Negara Baru menjadi Kota Yang Aman dari Bencana Geologi kedepan sebab ada kecenderungan Migrasi Penduduk ke kota-kota Indonesia yang nantinya meningkatkan Resiko Bahaya akibat Peningkatan Populasi Kota IKN di Masa Depan. 

'>Bagikan Info Ini Pada Sahabat Anda !

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Pemantau Cuaca dan Gelombang

Update Erupsi Gunung Api Sepanjang 2023

Breaking News Hari Ini Di Facebook

Hot News Terkini di Instagram

Info Tik Tok