Kelas Bencana Jehensa Semuel Makatita Pantau Gempa Pantau Hujan Cek Gempa Cek Cuaca Geografi Kebumian Astronomi Aplikasi Excel Jehensa Semuel Makatita Pantau Bencana Pantau Negeri Geografi Kebumian Astronomi Aplikasi Excel Jehensa Semuel Makatita


DESKRIPSI UMUM PERSONAL WEB INI

Jehensa Semuel Makatita, Gr adalah salah satu Guru GEOGRAFI SMA di Timur Indonesia yang jauh dari akses kota madya atau kota provinsi yang Menyadari terbatasnya sumber belajar peserta didik ditengah Pembelajaran Abad 21 saat ini dan derasnya arus Informasi, dengan Pendekatan Pembelajaran Baru "Pembelajaran Berbasis Web".

Website ini dikembangkan untuk menjembatani kebutuhan Informasi baik : GEOGRAFI, KEBUMIAN, ASTRONOMI, TUTORIAL, PENDIDIKAN, FOTOGRAFI, TREND INFO PUBLIK

FITUR UNGGULAN

INFORMASI PANTAU KEBENCANAAN dalam Membentuk para Pembaca Adaptasi Kebiasaan Baru (Siaga dan Tanggap Bencana)

D U K U N G A N

Semoga web ini memberikan manfaat bagi para siswa dan Pembaca Umum Yang Menyadari Pentingnya Informasi Kebencanaan.

Ikuti kami Sahabat Melalui Web, Twitter, Facebook dan YouTube Channel GEOSIDE kami...
Akses terus website kami agar kami selalu mengembangkannya sesuai kebutuhan Sahabat dan Jangan Lupa Tinggalkan Komentarnya

Penilaian Acuan Norma (PAN) dan Penilaian Acuan Patokan (PAP)

Penilaian acuan norma (PAN) merupakan pendekatan klasik, karena tampilan pencapaian hasil belajar siswa pada suatu tes dibandingkan dengan penampilan siswa lain yang mengikuti tes yang sama.

Contoh Penilaian acuan norma (PAN)

Ciri dari Penilaian Acuan Normatif :

  1. Penilaian Acuan Normatif digunakan untuk menentukan status setiap peserta didik terhadap kemampuan peserta didik lainnya. Artinya, Penilaian Acuan Normatif digunakan apabila kita ingin mengetahui kemampuan peserta didik di dalam komunitasnya seperti di kelas, sekolah, dan lain sebagainya.
  2. Penilaian Acuan Normatif menggunakan kriteria yang bersifat “relative”. Artinya, selalu berubah-ubah disesuaikan dengan kondisi dan atau kebutuhan pada waktu tersebut.
  3. Nilai hasil dari Penilaian Acuan Normatif tidak mencerminkan tingkat kemampuan dan penguasaan siswa tentang materi pengajaran yang diteskan, tetapi hanya menunjuk kedudukan peserta didik (peringkatnya) dalam komunitasnya (kelompoknya).
  4. Penilaian Acuan Normatif memiliki kecendrungan untuk menggunakan rentangan tingkat penguasaan seseorang terhadap kelompoknya, mulai dari yang sangat istimewa sampai dengan yang mengalami kesulitan yang serius.
  5. Penilaian Acuan Normatif memberikan skor yang menggambarkan penguasaan kelompok.

Kelebihan dari penggunaan Penilaian Acuan Norma (PAN), yaitu :

  1. Membuat guru bersikap positif dalam memperlakukan siswa sebagai individu yang unik. Karena guru mempunyai prinsip atau pandangan bahwa setiap siswa mempunyai kemampuan yang berbeda dan menunjukan gejala seperti kurva normal. Maka analisis prestasi belajar yang sesuai dengan prinsip tersebuat adalah PAN.
  2. Butir-butir soal khususnya tes pilihan ganda jika disusun dengan baik, yang berarti butir soal dengan tingkat kesukaran yang rendah sampai tingkat yang sulit dan mempunyai daya beda yang positif serta alternative jawaban berfungsi efektif, maka hasilnya bila dianalisis dengan PAN akan merupakan informasi yang baik tentang kedudukan prestasi siswa.
  3. PAN dapat digunakan untuk menyeleksi calon siswa atau calon pegawai yang dites secara ketat. Maksudnya bila kita hanya memerlukan calon siswa atau pegawai 50 orang dari 1000 pendaftar maka analisis hasil tes kan mudah dilakukan dengan PAN.

kekurangan Penilaian Acuan Norma (PAN) yaitu dapat melemahkan motivasi belajar siswa yang akibatnya menjadikan kualitas siswa rendah. Hal ini dikarenakan para siswa mempunyai sikap “asalkan skor tes dirinya sudah berada pada mean kelas berarti dia sudah lulus atau berhasil”.

Penilaian Acuan Criteria (criterion-referenced test) atau disebut juga Penilaian Acuan Patokan (PAP) adalah Suatu penilaian yang mengacu kepada suatu kriteria pencapaian tujuan (instruksional) yang telah dirumuskan sebelumnya (KKM), Predikat Nilai Raport pada Rentang Nilai tertentu yang ditentukan, Penentuan Kelulusan/Kenaikan Kelas,

Contoh Penilaian Acuan Patokan (PAP)


Ciri-ciri penilaian acuan patokan adalah sebagai berikut  :

  1. Mengukur sejumlah besar perilaku khusus dalam jumlah terbatas dengan banyak butir tes untuk setiap perilaku.
  2. Menjelaskan perilaku yang dapat dan yang tidak dapat dilakukan oleh peserta tes.
  3. Mementingkan butir-butir tes relevan dengan perilaku yang akan diukur tanpa peduli dengan tingkat kesulitannya.
  4. Digunakan terutama untuk tes penguasaan
  5. Penafsiran hasil tes membutuhkan pendefinisian perilaku yang diukur secara jelas dan terbatas.

 

Kesamaan PAN dan PAP sebagai berikut :

  1. Penilaian acuan norma dan acuan patokan memerlukan adanya tujuan evaluasi spesifik sebagai penentuan fokus item yang diperlukan. Tujuan tersebut termasuk tujuan intruksional umum dan tujuan intruksional khusus
  2. Kedua pengukuran memerlukan sample yang relevan, digunakan sebagai subjek yang hendak dijadikan sasaran evaluasi. Sample yang diukur mempresentasikan populasi siwa yang hendak menjadi target akhir pengambilan keputusan.
  3. Untuk mandapatkan informasi yang diinginkan tenyang siswa, kedua pengukuran sama-sama nenerlukan item-item yang disusun dalam satu tes dengan menggunakan aturan dasar penulisan instrument.
  4. Keduanya mempersyaratkan perumusan secara spesifik perilaku yang akan diukur.
  5. Keduanya menggunakan macam tes yang sama seperti tes subjektif, tes karangan, tes penampilan atau keterampilan.
  6. Keduanya dinilai kualitasnya dari segi validitas dan reliabilitasnya.
  7. Keduanya digunakan ke dalam pendidikan walaupun untuk maksud yang berbeda.


Perbedaan Penilaian acuan norma (PAN)  dan Penilaian Acuan Patokan (PAP)

No

Penilaian Acuan Patokan (PAP)

Penilaian Acuan Norma (PAN)

1.

PAP cenderung menekankan pada hal apa yang dapat dilakukan oleh peserta didik, bukan membandingkan peserta didik dengan teman-temannya yang lain.

PAN lebih terfokus dalam membandingkan hasil belajar peserta didik dengan teman-temannya yang lain.

2.

Kriteria dalam penilaian ini adalah tingkat pengalaman belajar yang telah dicapai oleh peserta didik setelah kegiatan pembelajaran ataupun berkaitan dengan Kompetensi Dasar yang sudah ditentukan sebelum memulai kegiatan pembelajaran.

Penilaian ini biasanya digunakan untuk seleksi atau penilaian akhir belajar, sehingga guru dapat mengetahui kemampuan yang dimiliki oleh masing-masing peserta didik.

3.

Tujuannya adalah untuk mengukur ketercapaian tujuan atau kompetensi yang telah ditetapkan sebagai Kriteria keberhasilan dalam proses pembelajaran.

Tujuannya adalah untuk mengklasifikasikan peserta didik sesuai dengan tinggi rendahnya tingkat kemampuan yang dimiliki oleh mereka.

4.

Digunakan untuk menjelaskan hasil Tes Formatif

Digunakan untuk menjelaskan hasil Tes Sumatif

5.

Mengukur sejumlah besar kompetensi dengan sedikit butir tes.

Mengukur sejumlah terbatas kompetensi dengan banyak butir tes.

6.

Digunakan terutama untuk survey

Digunakan terutama untuk penugasan

7.

Penafsiran hasil tes membutuhkan pendefisian kelompok secara jelas

Penafsiran hasil tes membutuhkan pendefisian perilaku yang diukur secara jelas dan terbatas

8.

Menekan perbedaan di antara peserta tes dari segi tingkat pencapaian belajar secara relatif

Menekan penjelasan tentang perilaku yang dapat dan yang tidak dapat dilakukan oleh setiap peserta tes.

 

Kelebihan Penilaian acuan norma (PAN)  dan Penilaian Acuan Patokan (PAP)

'>Bagikan Info Ini Pada Sahabat Anda !

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Pemantau Cuaca dan Gelombang

Update Erupsi Gunung Api Sepanjang 2023

Breaking News Hari Ini Di Facebook

Hot News Terkini di Instagram

Info Tik Tok