Penurunan Tingkat Aktivitas G. Sinabung Provinsi Sumatra Utara Dari Level Iii (siaga) Menjadi Level Ii (waspada)
Gunung Api Sinabung berbentuk strato. Secara administratif terletak di Kabupaten Karo, provinsi Sumatra Utara dan secara geografis terletak pada posisi 3°10’LU, 98°23,5’BT dengan ketinggian 2.460 meter di atas permukaan laut. Aktivitas G. Sinabung diamati secara visual dan instrumental dari Pos Pengamatan Gunung Api (PGA) yang berada di Desa Ndokum Siroga, Kecamatan Simpang Empat, Kabupaten Karo, Provinsi Sumatra Utara.
Sejak
2 Juni 2015 tingkat aktivitas G. Sinabung dinaikkan dari Level III (Siaga)
menjadi Level IV (Awas). Pada tanggal 20 Mei 2019, tingkat aktivitas G.
Sinabung diturunkan dari Level IV (Awas) menjadi Level III (Siaga).
II.
Data Hasil Pemantauan
a. Visual
Visual gunungapi dalam periode 1 Januari – 17 Mei 2022 didominasi oleh asap kawah utama berwarna putih dengan intensitas tipis hingga tebal tinggi sekitar 50-500 meter dari puncak. Cuaca cerah hingga hujan, angin lemah hingga kencang ke segala arah. Suhu udara sekitar 10-40°C. Kelembaban 17-25%. Guguran masih terjadi, namun secara visual, jarak dan arah luncuran tidak teramati. Erupsi terakhir terjadi pada 28 Juli 2021 WIB.
b. Instrumental
Kegempaan dalam periode 1 Januari – 30 April 2022 didominasi oleh 7 kali gempa Guguran, 176 kali gempa Hembusan, 1 kali Tremor Non-Harmonik, 15 kali gempa Tornillo, 57 kali Low Frequency, 291 kali gempa Hybrid/Fase Banyak, 8 kali gempa Vulkanik Dangkal, 96 kali gempa Vulkanik Dalam, 135 kali gempa Tektonik Lokal, 487 kali gempa Tektonik Jauh dan 26 kali gempa Getaran Banjir.
Kegempaan
dalam periode 1 Mei – 17 Mei 2022 didominasi oleh 4 kali gempa Hembusan, 1 kali
Tremor Non-Harmonik, 3 kali Low Frequency, 25 kali gempa Hybrid/Fase Banyak, 3
kali gempa Vulkanik Dangkal, 12 kali gempa Vulkanik Dalam, 11 kali gempa
Tektonik Lokal, 60 kali gempa Tektonik Jauh dan 1 kali gempa Getaran Banjir.
Jumlah
kegempaan Vulkanik Dalam maupun Vulkanik Dangkal dalam kurun waktu 4 (empat)
bulan terakhir secara umum mengalami penurunan.
Data
deformasi dalam kurun waktu empat bulan terakhir cenderung fluktuatif dengan
tren menurun. Dan data laju emisi SO2 hariannya <250 ton/hari dengan laju emisi tertinggi
sekitar 4000 ton/hari terekam pada bulan Januari 2022, dengan tren fluktuatif.
III. Evaluasi
- Secara
     visual pada periode 1 Januari – 17 Mei 2022 hembusan gas vulkanik masih
     sering terjadi dan teramati. Sedangkan guguran sesekali masih terjadi,
     namun jarak dan arah luncuran tidak teramati.
- Terjadi
     pertumbuhan kubah lava pada kepundan sebelah tenggara dalam laju rendah
     (diindikasikan oleh gempa Fasa Banyak). Kubah lava masih berpotensi
     menghasilkan guguran lava atau aliran piroklastik.
- Suplai
     dan migrasi magma dari kedalaman menuju permukaan terindikasi oleh gempa
     vulkanik dalam jumlah yang berfluktuatif dan relatif rendah. Data RSAM
     menunjukkan aktivitas vulkanik yang belum menunjukkan adanya perubahan
     yang signifikan.
- Hasil
     pengukuran deformasi menggunakan metode EDM, tiltmeter dan GPS pada
     menunjukkan kecenderungan deflasi (pengurangan tekanan) pada tubuh G.
     Sinabung.
- Laju
     emisi SO2 (pengukuran near real time) cenderung
     fluktuatif dan diduga saat ini berada dalam fasa degasing pasif dengan
     rata-rata harian <250 ton/hari. Laju emisi SO2 pada
     periode ini diduga masih berkorelasi dengan aktivitas emisi gas vulkanik.
- Berdasarkan
     data pengamatan multi-parameter terkini dapat disimpulkan bahwa aktivitas
     vulkanik G. Sinabung saat ini menunjukkan kecenderungan stabil namun
     potensi letusan/erupsi masih ada.
IV. Kesimpulan
- Berdasarkan
     hasil analisis data visual dan instrumental serta potensi ancaman
     bahayanya, dinilai tingkat aktivitas G. Sinabung dapat diturunkan
     dari LEVEL III (SIAGA) ke LEVEL II (WASPADA) terhitung 
     mulai tanggal 11 Mei 2022 pukul 21.00 WIB.
- Dalam
     tingkat aktivitas Level II (Waspada), direkomendasikan sebagai berikut:
- Masyarakat dan pengunjung/wisatawan tidak melakukan
      aktivitas di desa – desa yang sudah di relokasi, di dalam radius 3 km
      dari puncak G. Sinabung, serta radius 4.5 km untuk sektor selatan-timur
      G. Sinabung.
- Masyarakat yang berada dan bermukin di dekat
      sungai-sungai yang berhulu di G. Sinabung agar tetap waspada terhadap
      bahaya lahar.
- Pemerintah Daerah Kabupaten Karo agar senantiasa
      berkoordinasi dengan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi atau
      Pos Pengamatan Gunungapi Sinabung (Telp. 0628-91575) di Gg. Kayu Bakar,
      Jl. Kiras Bangun, Desa Ndokum Siroga, Kecamatan Simpang Empat, Kabupaten
      Karo dalam memberikan informasi tentang kegiatan G. Sinabung.


































Tidak ada komentar:
Posting Komentar