Kelas Bencana Jehensa Semuel Makatita Pantau Gempa Pantau Hujan Cek Gempa Cek Cuaca Geografi Kebumian Astronomi Aplikasi Excel Jehensa Semuel Makatita Pantau Bencana Pantau Negeri Geografi Kebumian Astronomi Aplikasi Excel Jehensa Semuel Makatita


DESKRIPSI UMUM PERSONAL WEB INI

Jehensa Semuel Makatita, Gr adalah salah satu Guru GEOGRAFI SMA di Timur Indonesia yang jauh dari akses kota madya atau kota provinsi yang Menyadari terbatasnya sumber belajar peserta didik ditengah Pembelajaran Abad 21 saat ini dan derasnya arus Informasi, dengan Pendekatan Pembelajaran Baru "Pembelajaran Berbasis Web".

Website ini dikembangkan untuk menjembatani kebutuhan Informasi baik : GEOGRAFI, KEBUMIAN, ASTRONOMI, TUTORIAL, PENDIDIKAN, FOTOGRAFI, TREND INFO PUBLIK

FITUR UNGGULAN

INFORMASI PANTAU KEBENCANAAN dalam Membentuk para Pembaca Adaptasi Kebiasaan Baru (Siaga dan Tanggap Bencana)

D U K U N G A N

Semoga web ini memberikan manfaat bagi para siswa dan Pembaca Umum Yang Menyadari Pentingnya Informasi Kebencanaan.

Ikuti kami Sahabat Melalui Web, Twitter, Facebook dan YouTube Channel GEOSIDE kami...
Akses terus website kami agar kami selalu mengembangkannya sesuai kebutuhan Sahabat dan Jangan Lupa Tinggalkan Komentarnya

Catatan Deretan Gempa Bahaya di Kawasan Buru Selatan, Ambon Hingga Selatan Seram Barat

Artikel ini Di Rangkum dari berbagai Sumber Kredibel (Penyedia Sumber Data) di Tulis Tidak Untuk menakut-nakuti Publik, namun Untuk Mendorong Peran aktif para Pemerhati kebencanaan dan pemerintah Daerah Khususnya untuk Lebih dan Lebih lagi Mendorong Secara maksimal Sistem Informasi Kebencaan yang Lebih Cepat kepada Publik.

Di Kutip dalam Undang-Undang RI Nomor 24 Tahun 2007 Tentang PENANGGULANGAN BENCANA bahwa

Kegiatan pencegahan bencana adalah serangkaian kegiatan yang dilakukan sebagai upaya untuk menghilangkan dan/atau mengurangi ancaman bencana (BAB I Pasal 1 Point 6)

Point 7 : Kesiapsiagaan adalah serangkaian kegiatan yang dilakukan untuk mengantisipasi bencana melalui pengorganisasian serta melalui langkah yang tepat guna dan berdaya guna.

Point 8 : Peringatan dini adalah serangkaian kegiatan pemberian peringatan sesegera mungkin kepada masyarakat tentang kemungkinan terjadinya bencana pada suatu tempat oleh lembaga yang berwenang.

Point 9 : Mitigasi adalah serangkaian upaya untuk mengurangi risiko bencana, baik melalui pembangunan fisik maupun penyadaran dan peningkatan kemampuan menghadapi ancaman bencana.

Point 16 : Pencegahan bencana adalah serangkaian kegiatan yang dilakukan untuk mengurangi atau menghilangkan risiko bencana, baik melalui pengurangan ancaman bencana maupun kerentanan pihak yang terancam bencana.

Point 24 : Pemerintah daerah adalah gubernur, bupati/walikota, atau perangkat daerah sebagai unsur penyelenggara pemerintahan daerah.

Pasal 3 Point 2 : Prinsip-prinsip dalam penanggulangan bencana sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2, yaitu:

  1. cepat dan tepat;
  2. prioritas;
  3. koordinasi dan keterpaduan;
  4. berdaya guna dan berhasil guna;
  5. transparansi dan akuntabilitas;
  6. kemitraan;
  7. pemberdayaan;
  8. nondiskriminatif; dan
  9. nonproletisi.

Artikel ini di tulis juga Untuk kepentingan Pendidikan Kebencanaan Pada materi Mitigasi Bencana Gempa dan Tsunami yang diharapkan memberikan Informasi lebih Terukur dalam membentuk Pemahaman dan kesiap siagaan Para pelajar yang Tanggap Bencana secara Lokal.

Catatan Deretan Gempa Bahaya di Kawasan Buru Selatan, Ambon Hingga Selatan Seram Barat

Tanggal 2 Mei 2014 jam 08:43:34 UTC gempa 5,7 SR dengan kedalam 10 km mengguncang perairan penyeberangan Ambon-Buru.

Pusat Gempa 2 Mei 2014 (Lokasi di dasarkan dari Koordinat dalam Laporan Resmi BMKG)
Gempa yang dirasakan II - III MMI : Ambon, Namlea, Namrole yang Pusat gempa di laut 88 km TL Buru Selatan. gempa yang tidak berpotensi Tsunami ini menyebabkan Luka-luka : 3 orang, Total 67 unit rumah warga rusak. Tersebar di 5 desa di Kecamatan Ambalau.

Pada 14 Maret 2006 Gempa 6,4 atau 6,7 SR dengan kedalaman 33 km jam 6:57:33,8 UTC mengguncang perairan Penyeberangan Buru-Ambon dan dirasakan Namlea, Buru : VI MMI dan Ambon : V MMI dan menyebabkan tsunami. Tsunami lokal yang tercatat dengan Tinggi gelombang (puncak ke lembah) Buru : 7 meter. laporan lain menyebut ketinggian tsunami ini 3,5 meter. 

Pusat Gempa 14 Maret 2006 (Lokasi di dasarkan dari Koordinat dalam Laporan Resmi BMKG)
Tsunami ini menyebabkan 3 orang meninggal, 1 orang hilang dan 116 rumah rusak / hancur di Pela, Batu Jungku : 54, Waimorot : 30, Wailawa : 25, Waimoly : 16. Laporan lain menyebut 231 rumah rusak barat dan 46 rumah rusak ringan. 3 orang meninggal dari desa Batu Jungku. Gempabumi ini menyebabkan 143 keluarga mengungsi (663 orang) dari desa Pella, daerah Batabual.
Gempa ini juga menyebabkan Tanah rekah sepanjang 500 meter dengan lebar maksimum rekahan 15 cm dan Terjadi Liquifaksi di sekitarnya.

pada 12 Maret 1983 Jam 00:53:40.2 UTC gempa 5,8 SR mengguncang perairan barat Laut Ambon pada kedalaman 33 km dan dirasakan Ambon : VI MMI, dan menyebabkan Tsunami menerjang sepanjang pantai Ambon menyebabkan rusak ringan di Ambon

Pusat Gempa 12 Maret 1983 (Lokasi di dasarkan dari Koordinat dalam Laporan Resmi BMKG)

Kemudian di jam 1:36:36 UTC terjadi gempa susulan dengan magnitudo 6,9 SR dan kedalaman 17 km yang menyebabkan kerusakan ringan di Ambon 
Pusat Gempa 12 Maret 1983 (Lokasi di dasarkan dari Koordinat dalam Laporan Resmi BMKG)

Pada 9 September 1932 gempa darat di arah barat Liang Pulau Ambon Mengguncang Ambon dan Sekitar (Belum diketahui, magnitudo, Kedalaman dan Jam kejadian) gempa ini dirasakan Tolehubay : VII MMI dan dirasakan kuat di Wae dan Tolehu. Gempa ini menyebabkan beberapa bagunan tua roboh di Wae dan Tolehu dan tanah bergeser dan tanah turun
Pusat Gempa 9 September 1932 (Lokasi di dasarkan dari Koordinat dalam Laporan Resmi BMKG)

Pada 17 Agustus 1980 jam 9:01:56 UTC Gempa 5,4 mengguncang Perairan selatan hukurila arah teggara Naku Ambon dengan kedalaman 24 km. Gempa ini dirasakan Ambon : V MMI dan menyebabkan dinding rumah retak-retak akibat goncangan gempa ini.
Pusat Gempa 17 Agustus 1980 (Lokasi di dasarkan dari Koordinat dalam Laporan Resmi BMKG)

Mei 1920 gempa yang dirasakan di Ambon, Saumlaki, Banda : VI MMI yang belum diketahui rinciannya menyebabkan dinding retak-retak di Ambon, Saumlaki, Banda.
17 Januari 1898 gempa yang dirasakan di Ambon VII MMI menyebabkan banyak rumah rusak.

28 Mei 1876 gempa 6,8 SR yang dirasakan di Kajeli Pulau Seram : VII MMI menyebabkan beberapa rumah rusak dan masjid roboh di Kajeli Pulau Seram. Ketinggian tsunami ini .30 meter
Pusat Gempa 28 Mei 1876 (Lokasi di dasarkan dari Koordinat dalam Laporan Resmi BMKG)
Di Sekitar Pusat gempa diatas juga terjadi gempa 6,7 SR pada 28 Januari 2004 jam 22:15:30,7 yang menghasilkan tsunami 1,00 meter. Tidak ada Laporan korban dari Tsunami ini
Pusat Gempa 28 januari 2004 (Lokasi di dasarkan dari Koordinat dalam Laporan Resmi BMKG)

09 November 1858 gempa yang dirasakan di Ambon : VI MMI menyebabkan beberapa bangunan rusak.

16 Desember 1841 Gempa yang dirasakan Ambon : VII - VIII MMI menyebabkan beberapa kapal rusak akibat gelombang tsunami yang turut menyertai gempabumi ( di Teluk Galaga dan Pulau Buru ).

01 November 1835 gempa yang dirasakan Ambon : VII - IX MMI menyebabkan 60 orang Luka dan beberapa bangunan roboh, tanah longsor di bukit.

Pada 16 Desember 1841 terjadi gempa 6,0 SR yang dirasakan hingga Ambon : VII - VIII MMI (Belum diketahui Detil Gempa ini). Gempa ini berpusat di Perairan arah tenggara Ambalau. gempa yang memicu tsunami ini menyebabkan beberapa kapal rusak akibat gelombang tsunami yang turut menyertai gempabumi (di Teluk Galaga dan Pulau Buru). Rumah-rumah hancur dan kemungkinan ada korban jiwa. Ketinggian Tsunami ini 1,5 meter.

Pusat Gempa 16 Desember 1841 (Lokasi di dasarkan dari Koordinat dalam Laporan Resmi BMKG)

26 November 1841 Gempa di Perairan Selatan banda Neira juga memicu tsunami setinggi 3 meter. Catatan Pengamatan : Tsunami melanda pantai selatan. Kepulauan Maluku selatan. Lokasi Gempa ini pada -5.000 Lat dan 130.000 Lon.
Pusat Gempa 26 November 1841 (Lokasi di dasarkan dari Koordinat dalam Laporan Resmi BMKG)

28 Maret 1830 Jam 1:00:00 UTC gempa dirasakan Ambon : VII - VIII MMI menyebabkan bangunan-bangunan rusak.

Sejarah Gempa dan Tsunami Selatan Ambon 8 Oktober 1950 INFO LENGKAP 

Sejarah Gempa dan Tsunami  Ambon 17 Februari 1674 INFO LENGKAP

Pada 6 Mei 1674 juga terjadi Gempa 6,0 SR di di Laut Banda Pulau Seram dan memicu Tsunami dengan Catatan pengamatan Gelombang Sedang yang menyebabkan korban 79 orang

18 Agustus 1754 Gempa 6,5 SR pada koordinat -3.5S dan 128.50E di pesisir Utara HARUKU dan diikuti gempa-gempa susulan yang berakhir tanggal 22 September 1754.

Pusat Gempa 18 Agustus 1754 (Lokasi di dasarkan dari Koordinat dalam Laporan Resmi BMKG)

pada 18 April 1775 Gempa (Belum dikatahui Rinciannya) Catatan pengamatan Kapal -kapal di laut terdorong pelan-pelan maju dan kembali lagi
Pusat Gempa 18 April 1775 (Lokasi di dasarkan dari Koordinat dalam Laporan Resmi BMKG)

Gempa 26 November 1852 di Selatan Pulau banda Neira Menyebabkan tinggi Gelombang tsunami 14,50 meter dan Korban terdampak 60 Orang. Tinggi air di Ambon di perkirakan sekitar 8 m sedangkan di Banda Neira 232 m
Pusat Gempa 26 November 1852 (Lokasi di dasarkan dari Koordinat dalam Laporan Resmi BMKG)

Pada 4 Januari 1854 Gempa Darat 6,0 SR di Utara dekat Kulur Saparua menyebabkan Kerusakan di Haruku, Saparua (Tidak ada Keterangan)
Pusat Gempa 4 Januari 1854 (Lokasi di dasarkan dari Koordinat dalam Laporan Resmi BMKG)


Tanggal 6 Maret 1710 Gempa di perairan arah tenggara Ambon menyebabkan Tsunami. catatan Pengamatan 4 gelombang

Tanggal 5 September 1711 Gempa 7,0 SR di Perairan Banda arah Tenggara Ambon menyebabkan 2 korban. Catatan Pengamatan 3 gelombang menyapu pantai

12 September 1763 Gempa di Perairan Timur Banda Neira menyebabkan Tsunami setinggi 9 meter dan menyebabkan 7 korban meninggal
Pusat Gempa 12 September 1763 (Lokasi di dasarkan dari Koordinat dalam Laporan Resmi BMKG)

Sebagai Penutup Artikel ini, Saya juga ingin Menunjukan  Sebaran Gempa 180 Derajat dari Kawasan Buru Selatan dan Ambon Maluku dengan magnitudo 7 SR ke Atas atau 7+ SR Sepanjang Waktu
Pemantauan gempa besar di Sektor 180 Derajat ini juga menjadi Penting dalam Memitigasi Ancaman Tsunami terutama dari gempa jauh tak Terasa di kawasan yang bisa saja berdampak !!

Sahabat Juga Dapat Melihat Rangkuman Daftar Tsunami Maluku sekitar 1062 Tahun 

'>Bagikan Info Ini Pada Sahabat Anda !

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Pemantau Cuaca dan Gelombang

Update Erupsi Gunung Api Sepanjang 2023

Breaking News Hari Ini Di Facebook

Hot News Terkini di Instagram

Info Tik Tok